
sawitsetara.co - Perkebunan kelapa sawit di Tanah Papua ternyata telah berkembang signifikan jauh sebelum wacana ekspansi baru disampaikan pemerintah. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) per 18 Juli 2024, total luas perkebunan kelapa sawit di Papua tercatat mencapai sekitar 235 ribu hektar.
Data tersebut dimuat oleh TribunPapua dan menunjukkan bahwa sawit tidak hanya hadir sebagai rencana masa depan, tetapi sudah tumbuh dan berproduksi di berbagai wilayah pesisir Papua.
Temuan ini mencuat di tengah pernyataan Presiden RI Prabowo Subianto yang sebelumnya mengungkapkan rencana perluasan perkebunan kelapa sawit di Papua sebagai bagian dari strategi swasembada energi nasional.
Dalam rapat percepatan pembangunan Papua di Istana Negara, Jakarta, Selasa (16/12/2025), Presiden Prabowo menyatakan bahwa Tanah Papua memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai sentra tanaman penghasil energi terbarukan.
Ia menyebut tanaman perkebunan seperti kelapa sawit, tebu, dan singkong sebagai bahan baku etanol dan bioenergi guna mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil.
“Nanti kita berharap di daerah Papua pun harus ditanam kelapa sawit supaya bisa menghasilkan juga BBM dari kelapa sawit,” ujar Prabowo.
Target pemerintah adalah mencapai swasembada energi dalam lima tahun ke depan melalui pemanfaatan sumber daya domestik.
Sebaran Perkebunan Sawit di Tanah Papua
Namun, data BPS menunjukkan bahwa aktivitas perkebunan sawit sejatinya sudah berlangsung cukup luas di Papua. Dari total sekitar 235,99 ribu hektar, sebarannya meliputi beberapa provinsi hasil pemekaran wilayah Papua:
• Papua Selatan: 97,77 ribu hektar (terluas)
• Papua Barat: 48,33 ribu hektar
• Papua: 42,17 ribu hektar
• Papua Barat Daya: 38,42 ribu hektar
• Papua Tengah: 9,37 ribu hektar
Sementara itu, Papua Pegunungan menjadi satu-satunya provinsi di Tanah Papua yang hingga kini belum tercatat memiliki aktivitas perkebunan kelapa sawit secara statistik.
Keberadaan ratusan ribu hektar sawit di Papua memperlihatkan bahwa komoditas ini telah menjadi bagian dari lanskap ekonomi wilayah timur Indonesia. Di satu sisi, sawit berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, pembangunan infrastruktur, dan potensi energi terbarukan.
Namun di sisi lain, perluasan sawit di Papua juga kerap memicu perdebatan terkait perlindungan hutan, hak masyarakat adat, dan keberlanjutan lingkungan. Oleh karena itu, wacana ekspansi ke depan dinilai perlu dibarengi dengan tata kelola yang transparan dan berkelanjutan.
Dengan data BPS yang menunjukkan luas eksisting perkebunan sawit di Papua, diskursus mengenai ekspansi sawit kini tidak lagi sekadar soal pembukaan lahan baru, tetapi juga optimalisasi, keberlanjutan, dan pengawasan terhadap kebun yang sudah ada.


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *