
sawitsetara.co – PEKANBARU – Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) mengapresiasi workshop pengembangan “Pengembangan Aplikasi Sawit Satu Data untuk Optimalisasi Pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan, Dana Bagi Hasil, dan K3” yang ditaja sawitsetara.co bersama Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian (Kementan) pada Rabu (19/11/2025).
Ketua Umum DPP APKASINDO Dr. Gulat Medali Emas Manurung, MP., C.IMA., C.APO, mengatakan kegiatan ini menunjukkan komitmen berbagai pihak dalam membangun ekosistem data kelapa sawit yang lebih transparan, terintegrasi, dan bermanfaat langsung bagi petani. Ia menilai Sawit Satu Data dapat menjadi terobosan penting dalam memperbaiki tata kelola yang selama ini terfragmentasi.
“Kami di APKASINDO sangat mengapresiasi kegiatan ini. Workshop seperti ini menunjukkan bahwa ekosistem sawit Indonesia bergerak menuju tata kelola yang lebih modern, berbasis data, dan berpihak pada petani,” ujar Dr. Gulat.

Berlangsung di Kantor Dinas Perkebunan (Disbun) Provinsi Riau, Pekanbaru, agenda ini juga didukung Disbun Provinsi Riau; Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan Sumbarriau Kepri; Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Riau, dan Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertanahan Provinsi Riau, serta Bank Sumut.
Dr. Gulat menambahkan bahwa penguatan basis data menjadi kebutuhan mendesak untuk memastikan pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan, Dana Bagi Hasil Sawit, serta program-program K3 di perkebunan dapat berjalan lebih akurat dan tepat sasaran.
“Data yang akurat itu kunci. Kalau data kuat, maka pengelolaan BPJS Ketenagakerjaan bisa lebih tepat, Dana Bagi Hasil bisa lebih adil, dan pembinaan K3 di perkebunan bisa lebih terukur. Karena itu APKASINDO mendukung penuh upaya pengembangan Aplikasi Sawit Satu Data ini,” katanya.

Dr. Gulat juga menyebut bahwa lokakarya semacam ini penting untuk membangun pemahaman bersama antar-pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah daerah, petani, pengusaha, hingga lembaga penyelenggara jaminan sosial.
“Kami berharap kegiatan seperti ini terus dilakukan, supaya seluruh pihak punya pemahaman yang sama tentang pentingnya integrasi data dan implementasinya di lapangan,” kata dia.
Pemimpin Umum sawitsetara.co, Dr. Eko Jaya Siallagan, SP., M.Si., C.APO dalam sambutannya selaku Ketua Panitia Pelaksana mengatakan, Provinsi Riau menjadi penghasil sawit terbesar di Indonesia, sekaligus menjadi penopang ekonomi daerah Riau. Berdasarkan data P3E Sumatera tahun 2020, menyatakan sawit Riau itu mencapai 4,1 juta hektare. Sementara data statistik dari Dirjenbun tahun 2023 menyatakan sawit Riau ada sekitar 3,8 juta hektare.

“Hal inilah yang menjadi salah satu contoh pentingnya data yang akurat untuk kita butuhkan dalam hal kebijakan dan kebojaban sawit Riau ke depannya,” kata Dr. Eko.
Hadir dalam acara ini Ketua Umum DPP APKASINDO Dr. Gulat Medali Emas Manurung, MP., C.IMA., C.APO; Direktur Jenderal Perkebunan Mula Putera; Kadisbun Riau Supriadi, S.Hut, MT; perwakilan Direktur BPJS Ketenagakerjaan Eko Yuyulianda; dan Kadisdinsnaker Riau Boby Rachmat.
Workshop ini dihadiri oleh lebih dari 125 orang yang merupakan perwakilan dari Koperasi Unit Desa (KUD) maupun kelompok tani dari berbagai daerah di Provinsi Riau.



Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *