sawitsetara.co - PEKANBARU - Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) menyampaikan pentingnya penanganan serius terhadap irilisasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) kelapa sawit di Riau. Hal ini disampaikan dalam bertajuk “Pengembangan Produk Turunan Kelapa Sawit untuk Mendukung UMKM Kelembagaan Petani Sawit”.
Acara ini akan dilangsungkan pada Sabtu (29/11/2025) di Grand Central Hotel Pekanbaru. Dalam sambutannya, Ketua DPW APKASINDO menekankan bahwa kelapa sawit adalah sumber kehidupan utama masyarakat Riau.
“Kita tahu bahwa luasan secara nasional lebih kurang 16,8 juta hektare. Salah satu provinsi yang terluas kebun kelapa sawitnya ada di Riau. Lebih kurang 25 persen dari ruasan secara nasional ada di Provinsi Riau,” ujarnya.
H. Suher juga mengingatkan dampak buruk yang dapat terjadi jika harga dan produktivitas kelapa sawit terus menurun. “Kalaulah kelapa sawit ini terus terjadi penurunan harga, produktivitas, maka perekonomian Riau semakin goyang,” tambahnya.
Ketua DPW APKASINDO juga menyoroti kesuksesan Rumah Tamadun, sebuah UMKM yang memanfaatkan sawit yang produknya telah mendunia. “Rumah Tamadun adalah UMKM sawit murni yang telah mendunia. Sudah beberapa negara, dengan produk di sawit saya sudah bisa mendunia,” katanya. Ia juga mengapresiasi semangat dari UMKM lain seperti Ranting Melayu.
H. Suher juga menyoroti pentingnya inovasi dan pengembangan produk turunan sawit. Ia mencontohkan Malaysia yang telah berhasil menciptakan lebih dari 250 turunan sawit, sementara Indonesia baru sekitar 150. Pihaknya berharap melalui penguatan UMKM sawit Indonesia bisa menyusul.
“Kita mana produk turunan kita? Mungkin melalui UMKM kita bisa menambah produk-produk turunan sawit tersebut. Tentu tidak lepas dari dukungan dari banyak pihak,” ujarnya.
H. Suher berharap agar kegiatan workshop ini dapat memberikan pandangan untuk masa depan, khususnya dalam mengembangkan UMKM sawit. “Oleh karena itu, harapan inilah yang kami sampaikan pada hari ini. Mari kita ikuti waktu selanjutnya dengan seksama,” pungkasnya.
Agenda ini dihadiri Ketua Umum DPP APKASINDO Dr. Gulat ME Manurung, MP, C.IMA, C.APO, serta Plt. Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau Supriadi, S.Hut., M.T.
Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dan kelembagaan petani sawit dalam mengembangkan produk turunan kelapa sawit. Pihaknya berharap agar kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan industri kelapa sawit di Riau.
Sekretaris DPW APKASINDO Dr. (cn) Djono A. Burhan, S.Kom, MMgt (Int. Bus), CC, CL. mengatakan agenda ini diharapkan juga dapat membantu meningkatkan kesadaran dan partisipasi publik terhadap pentingnya pengembangan produk turunan kelapa sawit.
“Workshop ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada para pelaku UMKM di sektor kelapa sawit mengenai potensi pengembangan produk turunan kelapa sawit,” ujarnya.
Selain itu, acara ini juga dimaksudkan untuk meningkatkan peran kelembagaan petani sawit dalam mendorong usaha UMKM serta dukungan perbankan dalam meningkatkan permodalan UMKM sawit.
Ada beberapa materi menarik yang akan dibahas, seperti peluang dan tantangan produk turunan sawit, peran kelembagaan petani sawit, dan dukungan perbankan untuk UMKM sawit. Juga ada lokakarya pembuatan produk inovatif dari bahan kelapa sawit dan strategi pemasaran & branding produk sawit. Serta sesi konsultasi permodalan bersama perbankan.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *