sawitsetara.co – BANGKA TENGAH – Harus diakui bahwa kelapa sawit ikut berkontribusi dalam mewijudkan ketahanan pangan melalui tumpang sari sawit – padi (gogo) yang dilakukan para peremajaan kelapa sawit. Hal itulah yang dilakukan disemua sentra tanaman kelapa sawit termasuk di Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
"Penanaman padi gogo ini merupakan solusi strategis sebagai sumber pendapatan alternatif bagi petani selama proses peremajaan lahan kelapa sawit," kata Bupati Bangka Tengah Algafry Rahman.
Algafry pun menerangkan bahwa program ini bagian dari inovasi di bidang pertanian untuk meningkatkan produksi pangan lokal khususnya kebutuhan beras yang pasokannya masih mengandalkan dari Pulau Jawa.
Pemerintah daerah (Pemda) setempat berkomitmen untuk selalu memberikan pendampingan dan bimbingan kepada para petani dalam membudidayakan padi gogo agar produksinya lebih optimal.
"Para penyuluh pertanian siap memberikan bimbingan mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pengendalian hama, hingga panen," ujar Algafry.
Atas dasar itulah Algafry mengajak para kelompok tani, penyuluh pertanian, dan semua elemen untuk terlibat dalam inovasi program penanaman padi Gogo di lahan peremajaan kelapa sawit.
Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah bertekad menjadikan sektor pertanian sebagai pondasi ekonomi lokal untuk memperkuat ketahanan pangan daerah.
Seperti diketahui berdasarkan catatan dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2021 bahwa uas perkebunan kelapa sawit di Bangka Tengah mencapai 8.762 hektar.
Seperti diketahui saat ini pemerintah pusat Tengah mendorong program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang dilakukan dengan pola tumpeng sari sawit – padi (gogo).
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *