
sawitsetara.co - JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan curah hujan mulai November 2025 hingga Januari 2026 untuk informasi iklim perkebunan komoditas sawit. Dalam kurun waktu ini, Indonesia umumnya diprediksi akan mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi dengan sifat Normal hingga Atas Normal.
“Prediksi ini dikeluarkan sebagai bagian dari buletin yang bertujuan untuk memberikan informasi terkini mengenai kondisi cuaca dan iklim di Indonesia,” kata pihak BMKG berdasarkan dokumen yang diterima redaksi, dikutip Rabu (22/10/2025).
Sebagai antisipasi maupun acuan bagi pegiat sawit hilir, berikut perkiraan curah hujan di Indonesia kurun November 2025 – Januari 2026 berdasarkan rilis buletin BMKG:
Prakiraan curah hujan November 2025
Pada November, diperkirakan 30,82% wilayah Indonesia akan mengalami curah hujan kategori rendah (0-100 mm/bulan). Sementara itu, sebagian besar wilayah, yaitu 68,57%, diprediksi akan mengalami curah hujan menengah (100-300 mm/bulan). Sebagian kecil wilayah, sekitar 0,61%, diperkirakan akan mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi (di atas 300 mm/bulan).
Prakiraan curah hujan Desember 2025
Memasuki Desember 2025, diprediksi terjadi peningkatan curah hujan tinggi. Sebanyak 48,75% wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami curah hujan kategori menengah, sementara 51,25% wilayah lainnya diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi.
Prakiraan curah hujan Januari 2026
Sejumlah wilayah di Indonesia diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi pada bulan Januari 2026. Sebanyak 40,27% wilayah Indonesia diperkirakan akan mengalami curah hujan kategori menengah, sementara 50,73% lainnya diprediksi akan mengalami curah hujan tinggi hingga sangat tinggi.
Wilayah-wilayah sentra sawit seperti Aceh, Riau, Jambi, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan secara umum diprediksi akan mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi. Namun, curah hujan kategori rendah (kurang dari 100 mm/bulan) yang dapat menyebabkan pertumbuhan kelapa sawit tidak optimal, diprediksi akan terjadi di sebagian kecil wilayah Jambi.


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *