
sawitsetara.co – JAKARTA – Perempuan adalah pilar penting industri sawit. Mereka bagian dari 16 juta total pekerja sawit nasional. Menopang ragam aktivitas. Dari peran eksekutif, pekerja perusahan hingga petani dan buruh tani. Industri sawit pun terus berupaya mewujudkan terwujudnya keadilan dan kesetaraan jender.
.“Ini bukan saja soal bagian dari pemenuhan standar sawit berkelanjutan dan kepatuhan hukum. Lebih dari itu, bukti nyata industri sawit penting dan penopang mimpi Indonesia Emas 2045. Perempuan berdaya, haknya dihormati, dipenuhi dan dilindungi. Ini jadi fondasi penting dan kontribusi nyata dari industri sawit yang ada di perdesaan. Sejalan dengan angenda Asta Cita Pemerintahan Prabowo-Gibran, membangun dari desa,” ungkap Ketua Bidang SDM Gaungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) kepada sawitsetara.co
.GAPKI terus bergerak dan memperluas dampak. Kini menggandeng SOLIDARIDAD. Satu NGO Belanda yang punya pengalaman panjang dan program pendampingan perempuan petani dan buruh tani di ekosistem sawit.
PoweRRR Project, kolaborasi baru GAPKI-SOLIDARIDAD. Resmi dimulai melalui acara Kick-off Meeting tanggal 23 Oktober 2025 di Samarinda. Proyek ini akan meliputi pelatihan budi daya kebun GAP (Good Agriculture Practices), literasi keuangan, kesadaran K3 dan juga pengasuhan anak. Akan menjangkau 3.500 perempuan sampai akhir 2026. Perempuan petani pemilik dan perempuan buruh tani. Sebagai pilot project akan dimulai di Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Paser di Provinsi Kalimantan Timur.
Proyek ini mendapat dukungan Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Veronica Tan saat audiensi tanggal 2 Oktober 2025 di Jakarta. Lebih strategis lagi melibatkan serikat buruh yang tergabung dalam Jejaring Serikat Buruh JAPBUSI dan JAGA SAWITAN. Pengusaha, Buruh dan NGO bekerjasama. Bukti GAPKI sebagai organisasi yang terbuka. Melakukan aksi dan inisiatif progresif serta konsisten.


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *