
sawitsetara.co - KUALASIMPANG - Ketua Umum DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Dr. Gulat ME Manurung, menegaskan bahwa Aceh memiliki potensi besar untuk menjadi provinsi maju lewat sektor perkebunan kelapa sawit. Namun, hingga kini sektor tersebut dinilai belum dikelola secara maksimal.
“Padahal, kalau dikelola dengan baik, sawit bisa jadi lokomotif pembangunan Aceh,” ujar Gulat dalam seminar nasional di Politeknik Negeri Lhokseumawe, Kamis (23/10/2025).
Menurutnya, pemerintah pusat melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) telah mengalokasikan dana besar untuk memperbaiki sarana dan prasarana perkebunan sawit di seluruh Indonesia. Namun sayangnya, peluang ini belum banyak dimanfaatkan oleh pemerintah daerah, termasuk Aceh.
“Ini bukan dana APBN, tapi dana milik petani sawit sendiri yang dikelola BPDP. Jadi, sangat wajar kalau Apkasindo ikut mendorong agar dana ini benar-benar kembali untuk kepentingan petani,” jelas Gulat, didampingi Ketua DPW Apkasindo Aceh Netap Ginting dan Ketua DPD Apkasindo Aceh Tamiang Muhammad Irwan.
Gulat menyebut, dana tersebut bisa digunakan untuk memperbaiki infrastruktur penting seperti jalan kebun, jembatan, hingga pembelian alat berat untuk mendukung aktivitas perkebunan.
“Dana itu selalu ada, tapi banyak gubernur tidak tahu atau tidak menjemputnya. Padahal provinsi bisa mengajukan langsung ke BPDP untuk kepentingan sawit,” ungkapnya.
Ia mendorong Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, agar segera memperkuat sinergi dengan Apkasindo dan BPDPKS dalam menjemput berbagai program pengembangan sawit.
“Kalau gubernur aktif, ini bisa jadi titik balik ekonomi Aceh,” tegasnya.
Gulat mencontohkan, provinsi seperti Riau dan Kalimantan Selatan telah berhasil mendapatkan program serupa dan kini mulai merasakan dampak positifnya bagi peningkatan pendapatan petani.
“Manfaatnya luar biasa. Petani untung, ekonomi daerah tumbuh, PAD naik, bahkan Dana Bagi Hasil (DBH) dari sawit juga ikut meningkat,” ujarnya.
Ia menutup dengan pesan tegas bahwa masa depan Aceh bisa cerah lewat sawit—asal pemerintah daerah tidak lagi diam.
“Program ini bukan omon-omon. Tinggal kemauan dan sinergi. Kalau pemerintah daerah mau bergerak, sawit bisa jadi jalan kemajuan Aceh,” pungkas Gulat.
Tags:


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *