KONSULTASI
Logo

Harga CPO Melemah di Akhir Pekan, Tertekan Pembelian Kedelai Besar-besaran oleh Tiongkok

1 November 2025
AuthorDwi Fatimah
EditorDwi Fatimah
Harga CPO Melemah di Akhir Pekan, Tertekan Pembelian Kedelai Besar-besaran oleh Tiongkok

sawitsetara.co - Harga minyak sawit mentah (CPO) menutup perdagangan akhir pekan, Jumat (31/10/2025), dengan tren melemah di tengah tekanan dari pasar global. Berdasarkan data PT Kharisma Pemasaran Bersama Nusantara (KPBN) atau Indonesia Commodity Market (Inacom), sejumlah transaksi berakhir withdraw (WD), dengan penawaran tertinggi tercatat di level Rp13.968 per kilogram, turun Rp38/kg atau sekitar 0,27% dibandingkan perdagangan sebelumnya di Rp14.150/kg.

Dari laporan KPBN, harga CPO Franco Dumai sempat dibuka di Rp14.075/kg namun berakhir WD di Rp13.968/kg. Kondisi serupa juga terjadi di beberapa wilayah lainnya:

- Talang Duku dibuka di Rp13.875/kg, WD di Rp13.709/kg.

- Teluk Bayur dibuka Rp13.945/kg, WD di Rp13.778/kg.

- Kalimantan Selatan WD di Rp13.400/kg.

Sawit Setara Default Ad Banner

Sementara itu, tekanan dari pasar internasional turut memperberat langkah CPO. Di Bursa Malaysia Derivatives (BMD), harga kontrak berjangka CPO juga terpantau melemah. Menurut laporan Bernama, pelemahan ini dipicu meningkatnya ekspektasi permintaan terhadap minyak kedelai setelah tercapainya kesepakatan dagang antara Tiongkok dan Amerika Serikat.

Laporan CGS International Futures Malaysia Sdn Bhd menyebutkan, Tiongkok telah menyetujui pembelian 12 juta ton kedelai dari AS tahun ini, serta berkomitmen untuk membeli 25 juta ton per tahun selama tiga tahun ke depan. Langkah ini dianggap positif bagi petani AS, namun menjadi tekanan bagi harga CPO global karena pergeseran permintaan ke minyak nabati alternatif.

Pada penutupan perdagangan, harga kontrak CPO di Bursa Malaysia terpantau terkoreksi di hampir semua bulan:

Sawit Setara Default Ad Banner

- November 2025 turun RM32 menjadi RM4.185/ton.

- Desember 2025 melemah RM47 ke RM4.193/ton.

- Januari–Februari 2026 masing-masing turun RM53 ke RM4.207 dan RM4.222/ton.

- Maret–April 2026 ikut melemah RM52 ke posisi RM4.228 dan RM4.220/ton.

Namun di tengah pelemahan ini, harga fisik CPO Selatan untuk pengiriman November justru naik tipis RM20 menjadi RM4.240/ton, didorong oleh permintaan lokal yang masih stabil. Volume transaksi di Bursa Malaysia pun meningkat menjadi 93.756 lot, naik dari 82.258 lot pada hari sebelumnya — menandakan aktivitas pasar masih cukup dinamis.

Berikut ringkasan Tender KPBN (Rp/kg, belum termasuk PPN) per 31 Oktober 2025:

Sawit Setara Default Ad Banner

CPO:

- Franco Dumai Rp14.075 ( WD ), penawaran tertinggi Rp13.968 – EUP
- FOB Talang Duku Rp13.875 ( WD ), penawaran tertinggi Rp13.709 – AGM
- Franco Teluk Bayur Rp13.945 ( WD ), penawaran tertinggi Rp13.778 – WIRA
- FOB Kalsel Rp13.675 ( WD ), penawaran tertinggi Rp13.400 – LDC

CPKO:

- Franco Dumai Rp27.984 ( WD ), penawaran tertinggi Rp26.907 – SDS
- Loco Lampung Rp27.910 ( WD ), penawaran tertinggi Rp25.280 – IKIN

PK:

- Franco Belawan Rp12.532 ( WD ), penawaran tertinggi Rp12.300 – PHPO, MM.

Meskipun pasar masih diwarnai tekanan dari sentimen global, pelaku industri berharap permintaan domestik dan kebijakan pemerintah terhadap hilirisasi bisa menjaga stabilitas harga CPO di minggu mendatang.

Tags:

EkonomiCPO

Berita Sebelumnya
Skandal Penguasaan Lahan: Petani Sawit Jadi Korban dalam Penertiban Hutan

Skandal Penguasaan Lahan: Petani Sawit Jadi Korban dalam Penertiban Hutan

Ratusan ribu hektare kebun kelapa sawit milik petani rakyat diduga turut dimasukkan dalam daftar objek penguasaan kembali yang dilaporkan oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH) kepada pemerintah. Temuan mengejutkan ini diungkapkan oleh Pusat Studi dan Advokasi Hukum Sumber Daya Alam (PUSTAKA ALAM).

31 Oktober 2025 | Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *