KONSULTASI
Logo

Harga CPO Tergelincir Usai Reli Tiga Hari, Pasar Waspadai Data MPOB

11 Oktober 2025
AuthorDwi Fatimah
EditorDwi Fatimah
Harga CPO Tergelincir Usai Reli Tiga Hari, Pasar Waspadai Data MPOB

sawitsetara.co - Setelah reli selama tiga hari berturut-turut, harga minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) akhirnya tersandung pada perdagangan Jumat (10/10/2025). Aksi ambil untung (profit-taking) pelaku pasar membuat harga komoditas unggulan Asia Tenggara itu melemah tipis, sementara investor kini menahan napas menunggu data penting dari Dewan Minyak Sawit Malaysia (MPOB).

Dilansir Reuters, kontrak CPO untuk pengiriman Desember di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun MYR 18 atau sekitar 0,39%, ke level MYR 4.553 per metrik ton (sekitar US$1.079,88) pada jeda perdagangan siang.

Seorang pialang asal Kuala Lumpur menyebut, pasar saat ini tengah “mengambil nafas” setelah lonjakan tajam di awal pekan yang dipicu optimisme terhadap program biodiesel Indonesia.


Lomba Cipta Mars  HUT Apkasindo

“Pasar bergerak lebih rendah karena aksi ambil untung. Semua mata kini tertuju pada data MPOB yang akan dirilis sore ini,” ujarnya.

Pelaku pasar kini menunggu data resmi MPOB yang akan mengungkap angka stok, produksi, dan ekspor sawit Malaysia untuk September. Data ini dipandang krusial karena akan menjadi petunjuk utama arah pasar pada pekan depan, apakah harga masih bisa bertahan di level tinggi atau justru melemah lebih dalam.

Sebelumnya, survei Reuters memperkirakan stok sawit Malaysia pada akhir September bakal turun ke posisi terendah dalam empat bulan terakhir. Penurunan ini terjadi karena ekspor yang kuat mengimbangi peningkatan produksi, sehingga memperketat pasokan di pasar.

Namun, tekanan eksternal turut menahan laju CPO. Di Bursa Komoditas Dalian, harga minyak kedelai dan minyak sawit kompak terkoreksi masing-masing 0,8% dan 0,6%. Pelemahan harga minyak nabati pesaing ini membuat sawit menjadi kurang menarik bagi pembeli global.

Sementara itu, harga minyak mentah dunia yang cenderung stabil belum cukup kuat untuk memberikan dorongan tambahan bagi pasar CPO. Di sisi lain, penguatan ringgit Malaysia terhadap dolar AS turut mempersempit ruang kenaikan harga, karena membuat sawit menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Dengan kombinasi faktor teknikal dan fundamental tersebut, pelaku pasar kini bersikap hati-hati. Semua pandangan tertuju pada rilis data MPOB sore ini, yang akan menentukan arah baru harga sawit, apakah masih sanggup melanjutkan reli, atau mulai tergelincir lebih dalam.

Tags:

Ekonomi

Berita Sebelumnya
Cetak SDM Sawit, BPDP Bersama Hai Sawit Gelar Sawit Academy di UNDIP

Cetak SDM Sawit, BPDP Bersama Hai Sawit Gelar Sawit Academy di UNDIP

BPDP Bersama Hai Sawit Gelar Sawit Academy di UNDIP. Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa tidak hanya mendapat wawasan akademis, tetapi juga pengalaman praktis yang bermanfaat bagi masa depan mereka. Sawit adalah salah satu sektor strategis bangsa, dan generasi muda harus disiapkan untuk menjadi motor penggerak hilirisasi dan inovasi di dalamnya.

| Edukasi

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *