KONSULTASI
Logo

Harga CPO Tertekan, Anjlok ke Level Terendah dalam Tiga Pekan Terakhir

27 Oktober 2025
AuthorDwi Fatimah
EditorDwi Fatimah
Harga CPO Tertekan, Anjlok ke Level Terendah dalam Tiga Pekan Terakhir
HOT NEWS

sawitsetara.co - Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali terperosok pada perdagangan Senin (27/10/2025), menandai posisi terendah dalam tiga pekan terakhir. Tekanan datang dari dua arah, pelemahan kontrak minyak nabati di Bursa Dalian dan penguatan ringgit Malaysia terhadap dolar AS.

Mengutip Reuters, kontrak berjangka CPO untuk pengiriman Januari 2026 di Bursa Malaysia Derivatives Exchange turun MYR 23 atau 0,52% menjadi MYR 4.399 per metrik ton (setara US$1.041,43) pada jeda perdagangan siang. Ini memperpanjang tren pelemahan harga untuk hari kedua berturut-turut.

Seorang pialang di Kuala Lumpur mengungkapkan bahwa pasar sawit saat ini tengah kehilangan arah yang jelas.

Hut apkasindo

“Harga CPO masih bergerak mengikuti sentimen pasar Dalian. Para pelaku menunggu faktor baru yang bisa menjadi pemicu pergerakan berikutnya,” ujarnya.

Kontrak minyak sawit teraktif di Bursa Dalian sendiri tercatat melemah 0,31%, menambah tekanan terhadap harga CPO Malaysia. Pasar sawit global memang sensitif terhadap fluktuasi minyak nabati lainnya seperti soya oil dan sunflower oil, mengingat komoditas ini bersaing ketat di pasar internasional.

Dari sisi fundamental, data ekspor juga belum memberikan dukungan positif. Intertek Testing Services (ITS) melaporkan bahwa ekspor produk CPO Malaysia pada periode 1–25 Oktober turun 0,4% dibandingkan periode yang sama bulan lalu. Penurunan tipis ini menandakan lemahnya permintaan di pasar ekspor utama seperti India dan Tiongkok.

Hut apkasindo

Sementara itu, penguatan ringgit terhadap dolar AS turut memperparah tekanan, karena membuat harga CPO menjadi lebih mahal bagi pembeli luar negeri.

Namun, di tengah tekanan tersebut, kenaikan harga minyak mentah dunia sedikit membantu menahan penurunan lebih dalam. Kenaikan harga minyak fosil biasanya memberikan sentimen positif bagi minyak nabati, karena meningkatkan daya tariknya sebagai bahan bakar nabati (biofuel).

Meski demikian, hingga saat ini pasar CPO masih dibayangi ketidakpastian. Pelaku pasar menantikan katalis baru baik dari arah kebijakan ekspor, pergerakan mata uang, maupun perkembangan harga minyak nabati pesaing di pasar global.

Tags:

CPOEkonomi

Berita Sebelumnya
POME: Dari Limbah Sawit Menjadi Sumber Energi Ramah Lingkungan

POME: Dari Limbah Sawit Menjadi Sumber Energi Ramah Lingkungan

Selama bertahun-tahun, industri kelapa sawit dikenal sebagai salah satu penyumbang devisa terbesar bagi Indonesia. Namun, di balik gemerlapnya industri ini, terdapat satu sisi yang jarang disorot, yakni limbah cair hasil pengolahannya. Limbah tersebut dikenal dengan nama Palm Oil Mill Effluent (POME).

25 Oktober 2025 | Edukasi

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *