KONSULTASI
Logo

Harga Minyak Sawit Naik Dua Hari Beruntun, Pasar Waspada Dampak Cuaca Ekstrem di Asia Tenggara

28 November 2025
AuthorDwi Fatimah
EditorDwi Fatimah
Harga Minyak Sawit Naik Dua Hari Beruntun, Pasar Waspada Dampak Cuaca Ekstrem di Asia Tenggara
HOT NEWS

sawitsetara.co - Harga minyak sawit kembali menguat pada perdagangan Kamis (27/11/2025), mencatat kenaikan dua hari berturut-turut seiring kekhawatiran pasar terhadap gangguan produksi akibat cuaca ekstrem serta sentimen positif dari kenaikan minyak nabati di Dalian Commodity Exchange.

Kontrak minyak sawit pengiriman Februari di Bursa Malaysia Derivatives Exchange ditutup naik 65 ringgit atau 1,62% ke level 4.089 ringgit per metrik ton, atau setara $983,29 per ton. Kenaikan ini menambah optimisme pelaku pasar bahwa tekanan suplai dapat berlanjut dalam beberapa pekan ke depan.

Pasar sawit regional terus diguncang kabar buruk terkait cuaca. Curah hujan ekstrem di Malaysia dan Thailand memicu banjir besar yang bukan hanya mengganggu aktivitas logistik, tetapi juga berpotensi menghambat output perkebunan.

Dilaporkan, dua orang meninggal di Malaysia, sementara 33 korban jiwa tercatat di Thailand sepanjang pekan terakhir. Lebih dari 10 ribu warga di kedua negara terpaksa mengungsi setelah terjebak banjir selama berhari-hari. Kondisi ini memperkuat persepsi pasar bahwa produksi sawit bisa terganggu dalam waktu dekat.

Kenaikan harga minyak sawit juga didukung penguatan komoditas terkait di pasar global. Di Dalian Commodity Exchange, harga minyak kedelai naik 1,31%, sedangkan minyak sawit melonjak 1,74%. Sementara itu, Chicago Board of Trade libur memperingati Thanksgiving, sehingga aktivitas harga di AS cenderung stagnan.

natal dpp

Ekspor Sawit Regional Masih Tertekan

Meskipun harga menguat, kinerja ekspor menunjukkan tren perlambatan: Ekspor minyak sawit Malaysia ke China anjlok 29% pada periode Januari–Oktober 2025, menurut Kementerian Komoditi dan Pertanian.

Dari Indonesia, ekspor September tercatat 2,2 juta ton, termasuk produk hilir. Angka ini turun dibanding 2,26 juta ton tahun lalu dan merosot tajam dari 3,48 juta ton pada Agustus, berdasarkan data GAPKI.

Pelemahan permintaan ini masih menjadi salah satu faktor yang menahan laju penguatan harga sawit dalam jangka panjang.

Menurut analisis teknikal Loni T, Senior Analyst Vibiz Research Centre, tren penguatan minyak sawit berpotensi berlanjut selama harga mampu bertahan di atas area support terdekat.

- Support kunci:

4.010 ringgit

3.880 ringgit

- Resistance utama:

4.200 ringgit

4.300 ringgit

Jika harga mampu menembus level 4.200 ringgit, peluang menuju 4.300 ringgit terbuka lebar, didorong kombinasi sentimen cuaca, permintaan minyak nabati global, dan ekspektasi pengetatan pasokan.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *