KONSULTASI
Logo

Harga Pupuk Subsidi Melonjak, Kementan Ungkap Biang Keladinya

26 September 2025
AuthorTim Redaksi
EditorEditor
Harga Pupuk Subsidi Melonjak, Kementan Ungkap Biang Keladinya

sawitsetara.co - Petani di sejumlah wilayah Indonesia mengeluhkan kenaikan harga pupuk subsidi yang semakin memberatkan. Harga di tingkat pengecer bahkan disebut-sebut bisa mencapai dua kali lipat dari harga distributor. Kementerian Pertanian (Kementan) pun angkat bicara dan mengakui adanya lonjakan tersebut, sembari mengungkap sederet faktor yang menjadi penyebabnya.


Kapoksi Pengawasan Pupuk Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (Ditjen PSP) Kementan, Hendry Y Rahman, menjelaskan bahwa kenaikan harga pupuk subsidi bukan semata-mata karena manipulasi harga di lapangan, melainkan adanya sejumlah komponen biaya tambahan yang membengkak.


Dalam penjelasannya, Hendry memaparkan bahwa menjelang akhir tahun, sejumlah biaya pendukung distribusi pupuk mengalami kenaikan signifikan. Pertama, meningkatnya biaya perawatan dan sewa gudang. Pupuk subsidi yang disalurkan ke daerah-daerah membutuhkan tempat penyimpanan sebelum didistribusikan ke pengecer. Naiknya biaya sewa dan perawatan gudang menyebabkan harga logistik ikut terdongkrak.


Kedua, beban dari sisi transportasi dan distribusi. Biaya pengiriman pupuk ke daerah-daerah terpencil, terutama yang sulit dijangkau, mengalami peningkatan cukup tinggi. Lonjakan ini diperparah dengan naiknya harga bahan bakar dan biaya pengangkutan darat maupun laut menjelang akhir tahun.


Ketiga, adanya kenaikan biaya operasional dan margin keuntungan dari para pelaku usaha di jalur distribusi, seperti pengecer dan kelompok tani. Dalam praktiknya, mereka kerap menambahkan biaya tambahan untuk operasional hingga iuran kelompok, yang akhirnya membuat harga pupuk di tingkat akhir melambung tinggi.


“Karena memang di dalam itu tercampur antara iuran kelompok, transportasi, nah itu mungkin yang tidak terinformasikan juga, sehingga yang keluar itu adalah HET tinggi,” ujar Hendry di Kantor Ombudsman RI, Jakarta Selatan, Kamis (25/9/2025).


Menanggapi persoalan ini, Kementan menyatakan tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem penyaluran pupuk subsidi, termasuk struktur biaya yang mempengaruhi harga di lapangan. Hendry mengungkapkan bahwa saat ini pihaknya sedang menghitung tiga skenario alternatif yang memungkinkan untuk menyesuaikan besaran fee distribusi.


“Kami sedang mengakomodir hal ini. Ada tiga alternatif yang sedang dikaji untuk menyesuaikan biaya dan margin distribusi, supaya tidak terlalu membebani masyarakat,” ucapnya.


Upaya ini diharapkan bisa menekan harga eceran pupuk subsidi agar tetap sesuai dengan ketentuan dan tidak terlalu jauh dari HET yang telah ditetapkan pemerintah. Sebab, berdasarkan temuan Kementan, harga pupuk subsidi di lapangan bisa melonjak hingga dua kali lipat saat sudah berada di tangan pengecer.


“Mudah-mudahan, kalau usulan ini disetujui dan diaplikasikan ke depan, disparitas harga yang seperti sekarang ini bisa berkurang,” kata Hendry.


Berita Sebelumnya
Petani Sawit Swadaya Kukar Sampaikan Aspirasi ke Bupati, Minta Kemudahan PKS Hingga Legalitas Kebun

Petani Sawit Swadaya Kukar Sampaikan Aspirasi ke Bupati, Minta Kemudahan PKS Hingga Legalitas Kebun

sawitsetara.co - KUTAI KARTANEGARA - Sejumlah petani sawit swadaya yang tergabung dalam Asosiasi Pet

25 September 2025 | Edukasi

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *