KONSULTASI
Logo

Indonesia Genjot Ekspor Lidi Sawit, Limbah Jadi Komoditas Bernilai Tinggi

11 November 2025
AuthorDwi Fatimah
EditorDwi Fatimah
Indonesia Genjot Ekspor Lidi Sawit, Limbah Jadi Komoditas Bernilai Tinggi
HOT NEWS

sawitsetara.co - JAKARTA - Indonesia terus menunjukkan keseriusannya dalam mengubah limbah menjadi ladang cuan. Setelah sukses mengekspor berbagai produk turunan kelapa sawit, kini lidi sawit menjadi primadona baru di pasar ekspor dunia.

Data Badan Pusat Statistik (BPS) dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) mencatat, nilai ekspor lidi nipah dan lidi sawit Indonesia pada 2023 naik 11,44 persen menjadi USD 29,32 juta, dibanding tahun sebelumnya sebesar USD 26,31 juta. Namun, pada semester pertama 2024, terjadi penurunan ekspor hingga 27,59 persen menjadi USD 10,18 juta akibat turunnya permintaan dari beberapa negara utama seperti India, Jepang, dan Tiongkok. Meski begitu, sinyal positif tetap datang dari pasar Pakistan, Filipina, dan Vietnam, yang justru meningkatkan permintaan terhadap lidi sawit asal Indonesia.

Melihat potensi besar ini, Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) tak tinggal diam. Lembaga ini menggandeng berbagai pemangku kepentingan termasuk petani sawit, kelapa, dan kakao untuk memperkuat rantai pasok dan inovasi produk berbasis limbah sawit.

Sawit Setara Default Ad Banner

Kepala Divisi Kerjasama Kemasyarakatan dan UMKM BPDP, Helmi Muhansyah, menyampaikan apresiasinya kepada para petani yang mulai bertransformasi menjadi pelaku Usaha Kecil, Menengah, dan Koperasi (UKMK) sawit.

“Pelepah sawit bukan lagi limbah, tapi bahan baku bernilai ekonomi tinggi. Dari Bengkalis, kita harapkan lahir produk-produk unggulan sawit yang bisa bersaing di pasar global,” ujar Helmi dalam keterangan resminya di Jakarta, Selasa (11/11/2025).

Helmi mencontohkan kisah sukses pembatik di Yogyakarta yang omzetnya melonjak tajam setelah mendapat pendampingan dan promosi dari BPDP. Menurutnya, kisah itu menjadi inspirasi bagi pelaku UMKM sawit untuk naik kelas.

Kegiatan pelatihan yang digelar BPDP bersama Aspekpir Indonesia di Kabupaten Bengkalis, Riau, diikuti oleh 80 petani sawit. Mereka belajar mengolah pelepah sawit menjadi berbagai produk bernilai tinggi, mulai dari lidi ekspor, pakan ternak dari daun sawit, hingga biochar ramah lingkungan.

Sawit Setara Default Ad Banner
Sawit Setara Default Ad Banner

Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Bengkalis, Andris Wasono, menilai langkah ini sebagai momentum penting untuk mengubah paradigma masyarakat terhadap limbah sawit.

“Pelepah sawit kini menjadi sumber daya baru yang membuka peluang ekonomi, menciptakan lapangan kerja, dan memperkuat kemandirian daerah secara berkelanjutan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPD I Aspekpir Riau, Sutoyo, menegaskan komitmen pihaknya untuk terus bersinergi dalam memperkuat posisi petani.

“Ke depan, kami akan terus berinovasi dan memperluas pelatihan agar sawit benar-benar menjadi sumber kesejahteraan bersama,” katanya.

Transformasi pelepah sawit menjadi produk ekspor tak hanya memberikan nilai tambah ekonomi, tapi juga menjadi solusi ramah lingkungan. Dengan meningkatnya kesadaran global terhadap produk berkelanjutan, lidi sawit Indonesia kini menempati posisi strategis di pasar internasional.

Limbah yang dulu dibuang kini justru menjadi jalan menuju kesejahteraan. Dari tangan-tangan petani Bengkalis, lidi sawit Indonesia siap menembus pasar dunia—membawa harapan baru bagi ekonomi hijau dan inklusif negeri ini.


Berita Sebelumnya
Harga CPO Terpeleset, Tapi Ada Sinyal Rebound di Depan Mata

Harga CPO Terpeleset, Tapi Ada Sinyal Rebound di Depan Mata

Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) kembali tergelincir pada akhir pekan lalu, menandai tren pelemahan yang belum kunjung usa

10 November 2025 | Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *