KONSULTASI
Logo

Indonesia Serius Menggarap Pasar Amerika Latin: Otomotif, Alas Kaki, dan Sawit Jadi Andalan

21 Oktober 2025
AuthorHendrik Khoirul
EditorDwi Fatimah
Indonesia Serius Menggarap Pasar Amerika Latin: Otomotif, Alas Kaki, dan Sawit Jadi Andalan
HOT NEWS

sawitsetara.co - Jakarta - Pemerintah Indonesia menunjukkan keseriusannya dalam menembus pasar Amerika Latin. Fokus utama diarahkan pada tiga sektor unggulan: otomotif, alas kaki, dan produk turunan kelapa sawit.

Upaya ini diwujudkan melalui implementasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan Cile dan Peru, yang diharapkan membuka peluang ekspor yang lebih luas.

“Peru dan Cile adalah mitra penting Indonesia. Dengan CEPA, produk kita lebih mudah bersaing di pasar global yang ketat,” kata Djatmiko Bris Witjaksono, Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kemendag pada Senin (20/10/2025).

Djatmiko menegaskan bahwa CEPA adalah kunci. Dampaknya telah terasa, dengan sekitar 90 persen produk ekspor Indonesia ke Cile bebas tarif impor.

Otomotif: Pemimpin Ekspor

Sektor otomotif menjadi andalan utama. Mobil-mobil buatan Indonesia dari merek seperti Toyota, Mitsubishi, dan Suzuki kini banyak beredar di Cile dan Peru. Kariyanto Hardjosoemarto, Head of Market Development GAIKINDO, menyoroti potensi besar pasar kendaraan utuh (CBU) di kedua negara.

Ia menambahkan, “Ekspor kendaraan listrik juga akan jadi fokus ke depan. Kapasitas produksi nasional cukup besar, jadi masih banyak ruang untuk ekspor.”

Alas Kaki: Peluang Emas untuk UKM

Produk alas kaki dan pakaian olahraga juga mulai merambah pasar Amerika Latin. Henny Setiadi, Ketua APRISINDO Jawa Barat, mengungkapkan bahwa tarif masuk alas kaki di Cile turun hingga 0-6 persen. “Ini peluang emas bagi industri kecil dan menengah untuk ekspor,” kata Henny.

Sawit: Unggulan yang Diminati

Produk turunan kelapa sawit, seperti minyak goreng dan margarin, juga mendapat perhatian khusus. Irma Nuranggraini, Export Manager PT AK Goldenesia, menjelaskan bahwa negara-negara seperti Peru dan Cile belum memiliki lahan sawit yang luas.

“Produk berbasis kelapa sawit Indonesia diminati karena lebih sehat dan efisien dibanding minyak bunga matahari atau kacang kedelai,” terang Irma.

Selain itu, infrastruktur logistik juga terus diperkuat. Pembangunan Pelabuhan Cancay di Peru diharapkan dapat mempercepat distribusi produk Indonesia, mengurangi biaya pengiriman, dan meningkatkan efisiensi waktu ekspor.

Sektor otomotif, alas kaki, dan produk turunan sawit diproyeksikan menjadi motor penggerak utama dalam memperkuat posisi ekonomi nasional di kancah global. Indonesia kini siap membuktikan bahwa produk lokal mampu bersaing, bahkan di pasar yang jauh dari Tanah Air. Amerika Latin pun menyambut produk RI dengan tangan terbuka.


Berita Sebelumnya
Biodiesel B50, Antara Harapan dan Ancaman bagi Industri Sawit Nasional

Biodiesel B50, Antara Harapan dan Ancaman bagi Industri Sawit Nasional

Prof. Bayu Krisnamurthi, bahkan memperingatkan bahwa kebijakan tanpa perhitungan matang berpotensi merugikan sektor sawit nasional.

20 Oktober 2025 | Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *