KONSULTASI
Logo

Industri Sawit Jadi Contoh Transformasi Berkelanjutan, Bappenas: Kekuatan Peradaban untuk Kebaikan Dunia

28 November 2025
AuthorDwi Fatimah
EditorDwi Fatimah
Industri Sawit Jadi Contoh Transformasi Berkelanjutan, Bappenas: Kekuatan Peradaban untuk Kebaikan Dunia
HOT NEWS

sawitsetara.co - BALI - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas Rachmat Pambudy menegaskan bahwa industri kelapa sawit Indonesia telah bertransformasi menjadi contoh nyata pembangunan berkelanjutan. Hal itu disampaikan dalam 21st Indonesian Palm Oil Conference and 2026 Price Outlook (IPOC) 2025 di Bali.

Menurut Rachmat, sektor sawit kini tak sekadar menjadi tulang punggung ekonomi nasional, tetapi juga berkontribusi besar terhadap penciptaan lapangan kerja hijau, penurunan kemiskinan, hingga transisi menuju energi bersih.

“Selaras dengan Visi Indonesia Emas 2045 dan target Net Zero Emission 2060 atau lebih cepat, industri sawit telah menunjukkan peran strategis sekaligus menjadi model transformasi berkelanjutan,” ujarnya.

Indonesia, lanjutnya, memiliki potensi besar sebagai produsen Crude Palm Oil (CPO) terbesar di dunia, dengan kontribusi sekitar 59 persen kebutuhan global atau setara 47,5 juta ton.

natal dpp

Minyak sawit juga disebutnya sebagai pilar ekonomi nasional yang menggerakkan ekspor, menopang industri hilir, dan memberdayakan jutaan petani kecil.

“Petani kecil harus menjadi bagian utama dalam transformasi. Mereka perlu akses pembiayaan, teknologi, dan modernisasi agar mampu bersaing di rantai nilai global,” kata Rachmat.

Pemerintah melalui Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas menegaskan komitmennya untuk mendorong transformasi industri kelapa sawit menuju sistem yang lebih berkelanjutan dan berdaya saing global. Dalam pandangan Bappenas, sawit bukan hanya komoditas ekonomi strategis, tetapi juga salah satu instrumen penting untuk mencapai Visi Indonesia Emas 2045 serta target Net Zero Emission pada 2060 atau lebih cepat.

Melalui berbagai kebijakan dan perencanaan, Bappenas berupaya memastikan bahwa pengelolaan sawit Indonesia berjalan selaras dengan prinsip pembangunan berkelanjutan (SDGs). Pemerintah menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi harus seimbang dengan perlindungan lingkungan dan keberlanjutan sosial, sehingga kemajuan yang dicapai tidak mengorbankan alam maupun generasi mendatang.

natal dpp

Dalam semangat kearifan lokal Bali yang menekankan harmoni antara Tuhan, manusia, dan alam. Bappenas mendorong agar pembangunan industri sawit tidak hanya mengejar produktivitas, tetapi juga mengutamakan nilai-nilai etis, inklusif, dan manusiawi.

Untuk mewujudkannya, pemerintah tengah melakukan berbagai langkah strategis, mulai dari reformasi regulasi, program peremajaan perkebunan, penguatan sistem digital, hingga peningkatan standar sertifikasi Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO).

Upaya ini dipadukan dengan dorongan besar terhadap pengembangan industri hilir sawit, seperti biofuel, sustainable aviation fuel (SAF), produk oleokimia, dan bahan ramah lingkungan bernilai tinggi.

Bappenas menilai bahwa penguatan industri hilir tidak hanya meningkatkan nilai tambah ekonomi, tetapi juga membuka lapangan kerja hijau dan menciptakan fondasi pertumbuhan yang lebih tangguh serta berkelanjutan.

Pemerintah juga memberi perhatian khusus pada pemberdayaan jutaan petani kecil, agar mereka dapat mengakses pendanaan, mengadopsi teknologi modern, serta meningkatkan produktivitas sehingga mampu berpartisipasi secara adil dalam rantai nilai global.

natal dpp

Dengan tata kelola yang bertanggung jawab, pemerintah meyakini bahwa industri sawit Indonesia memiliki potensi besar untuk berkontribusi terhadap ketahanan pangan dan energi dunia. Bappenas mengajak seluruh pemangku kepentingan pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, petani, hingga konsumen global untuk berkolaborasi mewujudkan industri sawit yang menjadi kekuatan peradaban dan membawa manfaat bagi seluruh umat.

Produk turunan seperti biofuel, sustainable aviation fuel (SAF), dan produk oleokimia ramah lingkungan diyakini mampu menciptakan nilai tambah besar serta memperluas kesempatan kerja hijau.

“Pertumbuhan ekonomi tidak boleh mengorbankan lingkungan ataupun generasi mendatang,” tegasnya.

Dengan tata kelola yang bertanggung jawab, Rachmat menilai sawit dapat menjadi solusi komprehensif bagi tantangan ketahanan pangan sekaligus energi masa depan.

“Mari bekerja bersama dengan semangat no one left behind. Dengan kolaborasi pemerintah, dunia usaha, petani, dan konsumen, sawit dapat menjadi kekuatan peradaban untuk kebaikan dunia,” tutupnya.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *