KONSULTASI
Logo

KAI Bangun Lima Fasilitas Pencampuran BBN B40

11 Oktober 2025
Authoribnu
EditorIbnu
KAI Bangun Lima Fasilitas Pencampuran BBN B40
HOT NEWS

sawitsetara.co - JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia atau (KAI) Persero membangun lima fasilitas pencampuran (blending) bahan bakar nabati B40 sebagai wujud komitmen perusahaan dalam mendukung transisi energi bersih nasional di transportasi publik.

Kelima fasilitas tersebut berlokasi di Cipinang (Jakarta), Cepu (Blora), Pasar Turi (Surabaya), Lempuyangan (Yogyakarta), dan Arjawinangun (Cirebon).

VP Public Relations KAI, Anne Purba mengatakan, langkah ini merupakan bagian dari kolaborasi KAI dengan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) dan LEMIGAS dalam program uji coba B40 di sektor perkeretaapian.

“Sebagai penyedia layanan transportasi massal, KAI memiliki tanggung jawab besar untuk turut menjaga lingkungan. Penerapan biofuel bukan hanya menekan emisi, tapi juga menjadi simbol perubahan menuju masa depan transportasi yang lebih hijau,” ujar Anne dalam keterangan resmi, Jakarta, Sabtu (11/10/2025).


Lomba Cipta Mars  HUT Apkasindo

Sebelumnya, seluruh sarana diesel KAI telah menggunakan bahan bakar B35 yang terbukti menurunkan emisi gas buang dan meningkatkan efisiensi mesin. Kini, dengan uji coba B40, KAI melangkah lebih jauh untuk memperkuat kontribusi terhadap target Net Zero Emission 2060.

Program ini tidak hanya membawa manfaat lingkungan, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi industri energi hijau nasional.

Penggunaan biofuel berbasis sawit membantu memperluas pasar domestik, menciptakan nilai tambah bagi produk dalam negeri, dan memperkuat kemandirian energi nasional.

“Transformasi energi bersih di perkeretaapian adalah langkah strategis. Kami ingin menghadirkan transportasi publik yang efisien, berkelanjutan, dan memberikan nilai tambah bagi masyarakat serta bangsa,” jelas Anne.


Lomba Cipta Mars  HUT Apkasindo

Melalui berbagai inisiatif ramah lingkungan seperti ini, KAI terus memperkuat implementasi prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) dalam setiap lini operasionalnya. Upaya ini menjadi bagian dari visi KAI untuk menghadirkan transportasi publik yang andal, inovatif, dan berorientasi pada keberlanjutan.

Seperti diketahui, penggunaan biodiesel mengurangi impor solar karena menggantikan solar dari bahan bakar fosil yang harus diimpor. Kebijakan mandatori biodiesel dan peningkatan konsumsi bahan bakar nabati di dalam negeri telah secara signifikan mengurangi ketergantungan pada solar impor, sehingga menghemat devisa negara. Dengan mengganti solar impor dengan biodiesel, negara tidak perlu lagi mengeluarkan devisa untuk membeli bahan bakar fosil. Misalnya, program mandatori B40 tahun 2025 diperkirakan menghemat devisa sekitar Rp147,5 triliun.




Berita Sebelumnya
Cetak SDM Sawit, BPDP Bersama Hai Sawit Gelar Sawit Academy di UNDIP

Cetak SDM Sawit, BPDP Bersama Hai Sawit Gelar Sawit Academy di UNDIP

BPDP Bersama Hai Sawit Gelar Sawit Academy di UNDIP. Kegiatan ini dilakukan agar mahasiswa tidak hanya mendapat wawasan akademis, tetapi juga pengalaman praktis yang bermanfaat bagi masa depan mereka. Sawit adalah salah satu sektor strategis bangsa, dan generasi muda harus disiapkan untuk menjadi motor penggerak hilirisasi dan inovasi di dalamnya.

| Edukasi

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *