KONSULTASI
Logo

Kepala Daerah Digandeng untuk Dorong Hilirisasi Perkebunan, Termasuk Sawit

23 September 2025
AuthorTim Redaksi
EditorEditor
Kepala Daerah Digandeng untuk Dorong Hilirisasi Perkebunan, Termasuk Sawit

sawitsetara.co – JAKARTA – Sejumlah Gubernur dan Bupati/Walikota dikumpulkan di Kementerian Pertanian (Kemenan) dalam Rapat Koordinasi Hilirisasi Perkebunan. Langkah ini dilakukan untuk menguatkan sinergi dan kolaborasi guna mengakselerasi program hilirisasi komoditas strategis.


“Kita ingin kembalikan kejayaan rempah-rempah, komoditas perkebunan. Anggarannya sudah ada sekitar Rp10triliun. Dukungan Gubernur, Bupati, Walikota menjadi kunci keberhasilan hilirisasi. Kita tidak bisa lakukan banyak tanpa Bapak Ibu semua,” kata Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman dalam Rapat Koordinasi (Rakor) Pelaksanaan Program Hilirisasi Komoditas Prioritas Perkebunan di Jakarta.


Amran menyampaikan bahwa sesuai Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, hilirisasi digalakkan untuk meningkatkan nilai tambah dan kesejahteraan masyarakat.


Untuk itu, Kementan memperoleh Anggaran Biaya Tambahan (ABT) sekitar Rp10 triliun pada tahun 2025 dan dua tahun ke depan. Anggaran tersebut mencakupi pemberian benih untuk lahan 800.000 hektare hingga peremajaan tanaman perkebunan.


Mentan Amran menyebutkan program hilirisasi yang diusung meliputi tebu, kelapa, kelapa sawit, kakao, kopi, karet, jambu mete, pala, dan lada. Komoditas-komoditas ini memiliki peranan vital sebagai penyumbang devisa negara, penyerap tenaga kerja, pendorong pertumbuhan ekonomi daerah, serta mendukung ketahanan pangan.


Data menunjukkan nilai ekspor komoditas perkebunan pada tahun 2024 mencapai Rp279,4 triliun atau sebesar 92,26 persen dari total ekspor pertanian yang mencapai Rp302,8 triliun. Mentan Amran menekankan bahwa dengan program hilirisasi, ke depan Indonesia tidak lagi mengekspor produk mentah tetapi telah menjadi produk turunan. Dengan hilirisasi, nilai ekspor diharapkan juga dapat terdongkrak.


Seperti diketahui jumlah produk hilirisasi sawit Indonesia telah meningkat secara signifikan, dengan estimasi mencapai sekitar 200 jenis produk turunan berdasarkan data dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin) pada akhir tahun 2024, dibandingkan dengan 179 jenis pada awal tahun 2024 menurut BPDP Sawit. Peningkatan ini merupakan hasil dari upaya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah komoditas sawit, yang mencakup produk pangan, oleokimia, bioenergi, dan biomassa.


Selain itu, Amran mengungkapkan bahwa program hilirisasi dapat menggerakkan industri dan menyerap tenaga kerja. Dari program hilirisasi ini, pemerintah menargetkan penyerapan tenaga kerja sebanyak 1,6 juta orang dan peningkatan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pertanian sebesar 1,02 persen serta PDRB total sebesar 0,14%.


“Kita gandengan tangan. Bapak Ibu kepala daerah terdepan untuk mengawal ini. Kalau kita sama-sama bergerak dan fokus, Indonesia bisa superpower,” harap Amran.


Dalam kesempatan yang sama, Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengapresiasi inisiatif Mentan Amran untuk menggerakkan kepala daerah guna mengembangkan sektor perkebunan.


“Kita lebih fokus dan dengan anggaran yang ada menjadikan hilirisasi dan industrialisasi bidang pertanian. Semoga selain kita bisa swasembada, kita juga menjadi eksportir dan menjadi pemain dominan di kancah global, serta target keluar dari middle income trap bisa terwujud secepatnya,” pungkas Tito.


Berita Sebelumnya
Ini Penyebabnya Banyak Petani Sawit Belum Sertifikasi ISPO

Ini Penyebabnya Banyak Petani Sawit Belum Sertifikasi ISPO

Sawitsetara.co –  Aѕоѕіаѕі Pеtаnі Kelapa Sаwіt Indоnеѕіа (Aрkаѕіndо) mеmараrkаn ѕеjumlаh реnуеbаb ре

16 Januari 2022 | Edukasi

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *