KONSULTASI
Logo

Menkop Beri Lampu Hijau Kopdes Kelola Kebun Kelapa Sawit

16 Oktober 2025
AuthorHendrik Khoirul
EditorDwi Fatimah
Menkop Beri Lampu Hijau Kopdes Kelola Kebun Kelapa Sawit


Sawitsetara.co – JAKARTA – Koperasi Desa/Kelurahan (KopDes/Kel) Merah Putih melebarkan sayapnya ke sektor perkebunan kelapa sawit. Menteri Koperasi (Menkop), Ferry Juliantono, menyetujui perluasan ini sebagai upaya memperkuat rantai pasok, mulai dari hulu hingga hilir.

“Sekarang, koperasi sudah diperbolehkan mengelola sumur minyak rakyat. Kami juga sudah diminta untuk ikut mengelola kebun-kebun sawit dan juga kawasan-kawasan industri nelayan yang ada di kawasan-kawasan perikanan,” ujar Menkop Ferry Juliantono, seperti dikutip Majalah Sawit Indonesia.

Pernyataan ini disampaikan dalam seminar bertajuk Memperkuat Ekosistem Inovasi Industri Pangan melalui Pendaftaran Merek Kolektif Produk Koperasi Merah Putih untuk Mendorong Pertumbuhan Ekonomi di Kementerian Hukum, Jakarta, Selasa (14/10/2025).

“Langkah ini sejalan dengan harapan jangka panjang agar Kopdes dapat beraktivitas dari hulu ke hilir, mulai dari produksi pangan, pengolahan, distribusi, hingga pemasaran,”

Kemenkop juga telah mendorong piloting pembangunan pabrik CPO di Kabupaten Kotawaringin Barat, yang dikelola oleh Koperasi Sekunder Karya Sawit Mandiri Jaya (KSMJ). KSMJ didirikan oleh tujuh koperasi primer dengan lahan seluas 6.000 hektar.

Provinsi Riau juga menjadi lokasi yang direncanakan untuk piloting. Tujuannya adalah memberikan nilai tambah dan kepastian pasar bagi pekebun sawit rakyat. Dengan demikian, Kopdes Merah Putih yang bergerak di komoditi sawit dapat terlibat dalam rantai pasok sawit nasional yang berkelanjutan.


Berita Sebelumnya
Hingga September Penerimaan Bea Keluar Capai Rp21,4 Triliun, Diantaranya Ditopang Sawit

Hingga September Penerimaan Bea Keluar Capai Rp21,4 Triliun, Diantaranya Ditopang Sawit

Dalam dalam konferensi pers APBN KiTa, Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menguraikan bahwa penerimaan bea keluar tercatat Rp21,4 triliun atau 477,8 persen dari target APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara), melonjak 74,8 persen secara tahunan. Kenaikan ini terutama ditopang oleh kenaikan harga minyak kelapa sawit (CPO), volume ekspor sawit, serta kebijakan ekspor konsentrat tembaga.

15 Oktober 2025 | Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *