
sawitsetara.co - PANGKALPINANG - Jajaran pengurus DPD dan DPW Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (APKASINDO) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung kembali duduk bersama membahas berbagai persoalan strategis yang tengah dan akan dihadapi petani sawit. Pertemuan yang digelar sederhana namun penuh makna di Kota Pangkalpinang itu juga menjadi ajang konsolidasi jelang Musyawarah Wilayah (Muswil) DPW APKASINDO Babel yang direncanakan berlangsung pada Maret 2026.
Selain membahas isu-isu krusial terkait masa depan petani sawit, APKASINDO Babel turut menggalang dana untuk korban banjir besar di Sumatera. Ketua DPW APKASINDO Babel, H. Sahurudin atau akrab disapa H. Pahor, membuka acara secara resmi dan mengumumkan bahwa total dana sosial yang berhasil dikumpulkan dari pengurus serta anggota telah mencapai lebih dari Rp13 juta.
“Dana ini sudah kami salurkan langsung melalui rekening DPP APKASINDO untuk kemudian disalurkan ke para korban dalam bentuk kebutuhan pokok. Semoga bantuan ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita di Sumatera yang sedang tertimpa musibah,” ujar Sahurudin.
Dalam kesempatan itu, Sahurudin juga kembali mengingatkan pentingnya petani sawit berhimpun dalam APKASINDO sebagai wadah informasi, edukasi, dan perjuangan bersama. Ia menyoroti rencana pemerintah untuk menerapkan program biodiesel B50 pada tahun 2026, kebijakan yang menurutnya memiliki dampak besar bagi petani.

“Kebijakan B50 pasti membawa konsekuensi, termasuk potensi pembatasan ekspor CPO. Ini berdampak langsung bagi petani. Karena itu penting bagi kita untuk terus menguatkan organisasi agar petani bisa memahami dinamika dan tantangan dunia sawit ke depan,” tegasnya.
Terkait Muswil DPW APKASINDO Babel, Sahurudin menekankan perlunya koordinasi intensif dengan DPP terutama dalam penentuan waktu pelaksanaan dan dukungan pembiayaan kegiatan. Persiapan matang dinilai penting agar forum tersebut berjalan lancar dan sesuai ketentuan AD/ART organisasi.
Hal senada disampaikan Ketua DPD APKASINDO Bangka Tengah, Maladi SH MH, yang menegaskan bahwa pelaksanaan Muswil harus mengacu pada AD/ART, termasuk dalam hal legalitas dan alur koordinasi dengan DPP.
Sementara itu, Ketua DPD APKASINDO Bangka, Jamaludin, mengingatkan bahwa persiapan Muswil tidak boleh menunggu mendekati hari H. “Semua harus disiapkan dari sekarang agar acaranya berjalan sesuai mekanisme dan tidak ada hambatan,” katanya.
Pertemuan tersebut menjadi momentum penting bagi APKASINDO Babel untuk memperkuat posisi petani, mempertegas arah perjuangan organisasi, dan menunjukkan kepedulian sosial terhadap sesama. Dengan tantangan besar yang menanti di tahun 2026, kebersamaan menjadi kunci utama agar petani sawit di Babel tetap kuat dan berdaya saing.



Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *