KONSULTASI
Logo

Negosiasi Tarif Sawit ke AS Berlanjut, Airlangga Bertolak ke Washington Bahas Bea Masuk 0%

16 Desember 2025
AuthorDwi Fatimah
EditorDwi Fatimah
Negosiasi Tarif Sawit ke AS Berlanjut, Airlangga Bertolak ke Washington Bahas Bea Masuk 0%
HOT NEWS

sawitsetara.co - JAKARTA - Pemerintah Indonesia terus mengupayakan agar komoditas unggulan nasional, khususnya kelapa sawit, mendapatkan perlakuan tarif yang lebih menguntungkan di pasar Amerika Serikat (AS). Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dijadwalkan bertolak ke AS untuk melanjutkan perundingan terkait pengenaan tarif impor sebesar 19% yang telah disepakati kedua negara.

Indonesia dan AS sebelumnya sepakat menerapkan tarif impor 19% bagi produk asal Indonesia, sementara produk asal AS masuk ke Indonesia dengan tarif 0%. Meski demikian, pemerintah Indonesia masih mengupayakan pengecualian tarif bagi sejumlah komoditas strategis, termasuk kakao dan kelapa sawit, agar bisa masuk ke pasar AS tanpa bea masuk.

“Tim sudah sampai di AS dan mereka sudah mulai bicara. Saya lusa ke sana. Presiden tidak ikut,” ujar Airlangga dikutip dari bisnis.com

Airlangga menjelaskan, pengecualian bea masuk 19% untuk beberapa produk Indonesia sebenarnya sudah tercantum dalam executive orders antara Indonesia dan AS. Namun, untuk komoditas kelapa sawit, pembahasannya akan dilakukan secara khusus dalam forum bilateral.

Sawit Setara Default Ad Banner

“Pengecualian itu sudah ada executive orders, tetapi khusus kelapa sawit masuk ke pembahasan bilateral. Ini yang akan dibahas nanti dengan USTR,” jelasnya.

Dalam kunjungannya ke Washington, Airlangga dijadwalkan bertemu dengan United States Trade Representative (USTR) untuk membahas peluang pemberlakuan tarif 0% bagi produk sawit Indonesia. Selain itu, kedua negara juga akan melanjutkan proses penyusunan dokumen hukum (legal drafting) atas kesepakatan tarif impor 19% yang dicapai pada Juli 2025 lalu.

Sebagai informasi, Presiden AS Donald Trump sebelumnya menyetujui penurunan tarif impor produk Indonesia menjadi 19%, lebih rendah dari ancaman awal sebesar 32%. Pemerintah Indonesia berharap, melalui negosiasi lanjutan ini, kelapa sawit sebagai komoditas strategis nasional dapat memperoleh akses pasar yang lebih kompetitif di Amerika Serikat.


Berita Sebelumnya
Pengembangan Inovasi Dorong Daya Saing Produk Hilir Berbasis Sawit

Pengembangan Inovasi Dorong Daya Saing Produk Hilir Berbasis Sawit

Subholding PTPN III (Persero), PTPN IV PalmCo menyebut pentingnya pengembangan inovasi yang relevan bagi perusahaan agar bisa mendorong daya saing produk-produk hilir berbasis kelapa sawit serta komoditas perkebunan.

| Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *