
sawitsetara.co – KOTAWARINGIN TIMUR – Sektor perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) menunjukkan tren yang lebih positif dalam setahun terakhir, memberikan dampak signifikan bagi masyarakat sekitar.
Sekretaris Komisi I DPRD Kotim yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kotim, Muhammad Abadi mengatakan perkebunan sawit memberikan kontribusi positif, terutama melalui realisasi kebun plasma dan penyerapan tenaga kerja.
“Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya, perkembangannya lebih positif. Dulu banyak perkebunan yang belum merealisasikan kewajiban plasma, sekarang perlahan sudah mulai dilaksanakan,” ujarnya pada Senin (22/12/2025).
Manfaat yang paling dirasakan masyarakat adalah kepemilikan plasma dan kesempatan kerja. Banyak warga yang sebelumnya kehilangan pekerjaan kini kembali memiliki penghasilan.
“Yang paling terasa langsung itu seperti plasma dan tenaga kerja. Masyarakat yang sebelumnya tidak bekerja, sekarang bisa kembali mendapatkan pekerjaan di sektor perkebunan,” kata Abadi.
Selain itu, perusahaan perkebunan juga berkontribusi melalui program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). Perusahaan berperan dalam peningkatan infrastruktur, pendidikan, hingga layanan kesehatan.
“CSR juga mencakup perbaikan jalan, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Itu juga bagian dari manfaat yang dirasakan masyarakat,” ungkapnya.
Meskipun demikian, Abadi mengakui adanya dampak dari penertiban oleh Satuan Tugas Penertiban Kawasan Hutan (Satgas PKH), terutama pada lahan koperasi dan plasma.
“Ada juga dampaknya, terutama bagi masyarakat yang lahannya terkena penertiban, termasuk lahan plasma. Sampai saat ini memang belum ada solusi. Yang disampaikan masih sebatas penguasaan oleh negara,” jelasnya.
Secara umum, investasi perkebunan sawit di Kotim tetap memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan tahun sebelumnya. Abadi mengingatkan agar persoalan yang muncul tidak serta-merta dijadikan dasar untuk menyalahkan pihak investasi.
“Dari sisi investasi, manfaatnya masih cukup besar bagi masyarakat. Memang ada dampak negatif versi masyarakat, tetapi kita juga tidak bisa langsung memvonis bahwa itu sepenuhnya kesalahan pihak investasi,” imbuhnya.


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *