Sawitsetara.co – JAKARTA – Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong energi bersih. Kali ini, mereka menjalin kerja sama strategis dengan Singapore LNG Corporation (SLNG).
Kolaborasi ini bertujuan untuk mengembangkan Bio-LNG, yang bahan bakunya berasal dari limbah cair kelapa sawit (POME). Langkah ini bukan sekadar inovasi teknologi, tetapi juga transformasi limbah berpotensi mencemari lingkungan menjadi bahan bakar ramah lingkungan dengan nilai ekonomi tinggi.
Kesepakatan kerja sama ini ditandatangani langsung oleh Direktur Utama Pertamina NRE, John Anis, dan CEO Singapore LNG Corporation, Leong Wei Hung, di sela-sela forum 50th ASCOPE Council Meeting di Bangkok, Thailand. Kedua belah pihak sepakat untuk memulai studi teknik guna mengonversi POME menjadi biogas dan Bio-LNG di Indonesia.
“Ini kolaborasi yang baik karena menggabungkan kekuatan Pertamina NRE dan Singapore LNG. Indonesia punya sumber daya alam yang melimpah untuk biofuel, biogas, dan bio-LNG, sedangkan Singapura punya pasar dan pengalaman pemasaran global,” kata John Anies dalam keterangan tertulis, Kamis (9/10/2025).
Langkah awal dari proyek ini akan dimulai dengan studi kelayakan di kawasan perkebunan sawit, khususnya di Sumatera, yang merupakan pusat industri kelapa sawit nasional. Setelah studi selesai, Pertamina NRE berencana membangun pabrik pengolahan Bio-LNG di dalam negeri.
Produk energi hijau ini nantinya akan disalurkan ke Singapura. Penyaluran dapat dilakukan melalui pipa bawah laut yang menghubungkan Sumatera dan Singapura, atau menggunakan kapal pengangkut LNG.
John menjelaskan lebih lanjut, “LNG-nya dibuat di Indonesia dari limbah palm oil menjadi energi hijau ramah lingkungan. Kemudian akan disalurkan ke Singapura.” Proyek ini juga membuka peluang baru bagi Indonesia dalam perdagangan karbon (carbon credit).
Pengurangan emisi karbon yang dihasilkan dari pengolahan limbah ini dapat dikonversi menjadi kredit karbon yang bernilai ekonomi. Pertamina NRE juga akan berupaya mendorong sertifikasi internasional agar produk Bio-LNG diakui secara global dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi.
Kerja sama dengan SLNG ini merupakan langkah strategis bagi Pertamina NRE dalam memperkuat posisi Indonesia dalam transisi energi hijau. Proyek ini diharapkan dapat mendukung target bauran energi terbarukan sebesar 23 persen pada tahun 2025, serta menjadi model percontohan pengembangan energi bersih berbasis limbah di masa depan.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *