KONSULTASI
Logo

PGN Bangun Titik Injeksi Biogas Salurkan Biomethane dari Limbah POME di Sumsel

10 November 2025
AuthorHendrik Khoirul
EditorDwi Fatimah
PGN Bangun Titik Injeksi Biogas Salurkan Biomethane dari Limbah POME di Sumsel
HOT NEWS

sawitsetara.co – JAKARTA – PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) mengambil langkah maju dalam pemanfaatan energi terbarukan. Perusahaan tengah membangun injection point di kawasan Pagardewa, Sumatera Selatan, sebagai bagian dari proyek biomethane yang bersumber dari limbah sawit.

Titik injeksi ini akan menjadi pintu masuk biomethane ke dalam jaringan gas bumi yang sudah ada. Tujuannya, agar biomethane dapat dimanfaatkan selayaknya gas alam untuk berbagai kebutuhan, mulai dari rumah tangga, industri, transportasi, hingga sektor ritel.

Proyek ini mengolah limbah cair pabrik kelapa sawit atau Palm Oil Mill Effluent (POME). Limbah tersebut diubah menjadi biogas, kemudian dikonversi menjadi biomethane dan dikompresi menjadi renewable natural gas. Direktur Utama PGN, Arief Kurnia Risdianto, mengungkap target perusahaan untuk pasokan biomethane mencapai sekitar 1,2 BBTUD.

Sawit Setara Default Ad Banner

Injection point Pagardewa dilengkapi dengan pressure reducing system (PRS). Sistem ini juga dapat digunakan untuk sumber pasokan lain seperti coalbed methane (CBM) maupun stranded gas.

Arief menjelaskan, “Proyek biomethane akan membuka peluang pendapatan baru sekaligus memperkuat peran PGN dalam transisi energi dan pencapaian target ESG.

Sumatera Selatan dipilih karena potensi perkebunan sawitnya yang mencapai 1,4 juta hektare. Proyek ini dipandang sebagai solusi modern dalam mengelola limbah organik menjadi energi terbarukan.

PGN memperkirakan kontribusi reduksi emisi gas rumah kaca mencapai 29.688 ton CO2e per tahun dari konversi bahan bakar, serta 204.867 ton CO2e per tahun dari penangkapan metana POME.


Sawit Setara Default Ad Banner

Arief menambahkan, jaringan gas bumi PGN di Pulau Sumatera akan mempermudah integrasi biomethane ke sistem yang ada. PGN optimis biomethane akan menjadi langkah inovatif dalam meningkatkan ketersediaan energi ramah lingkungan sekaligus memperluas pemanfaatan energi terbarukan di masyarakat.

“Biomethane diharapkan memperkuat upaya pemerintah dalam dekarbonisasi, meningkatkan ketahanan pasokan gas domestik, serta mendukung target bauran energi berkelanjutan Indonesia,” kata dia.


Berita Sebelumnya
GAPKI Soroti Lambatnya PSR dan Dampak Kebijakan B50 terhadap Ekspor maupun Harga Minyak Goreng

GAPKI Soroti Lambatnya PSR dan Dampak Kebijakan B50 terhadap Ekspor maupun Harga Minyak Goreng

Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Eddy Martono menyampaikan pandangannya terkait sejumlah isu krusial dalam industri kelapa sawit. Mulai dari lambatnya peremajaan sawit rakyat (PSR) hingga potensi dampak kebijakan B50 terhadap ekspor dan harga minyak goreng dalam negeri.

| Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *