sawitsetara.co - JAMBI – Harus diakui bahwa komoditas sawit tidak hanya merubah ekonomi masyarakat dan menumbang ekonomi negara tapi juga turut berkntibusi dalam mewujudkan ketahanan pangan. Diantaranya seperti yang dilakukan oleh PT Brahma Binabakti (BBB), anggota dari of PT Triputra Agro Persada Tbk di Jambi. Perusahaan tersebut menanam jagung di lahan perusahaan miliknya dan hasilnya panennya mencapai lima ton langsung dikirim ke Bulog.
"Ada produksi sebanyak lima ton jagung hasil panen kwartal III pada 2025 yang dikirim ke Bulog. Memasuki pada kuartal IV ini kembali menanam jagung di lahan seluas dua hektare milik perusahaan," kata Estate Manager PT Brahma Binabakti (BBB), Timbul Simbolon, di Jambi.
Panen jagung tersebut merupakan kepedulian perusahaan untuk mewujudkan ketahanan pangan melalui sinergisitas dengan pemerintah, dan aparat penegak hukum.Keberhasilan menyalurkan hasil panen ke Bulog adalah wujud nyata kontribusi dunia usaha dalam memperkuat ketahanan dan kemandirian pangan Indonesia.
Lebih lanjut, PT BBB berupaya menghadirkan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan bagi masyarakat di sekitar wilayah operasional perusahaan. Dukungan terhadap program ketahanan pangan yang dilakukan perusahaan turut diapresiasi oleh Polda Jambi.
Selain itu, juga dilakukan penanaman jagung serentak kuartal IV, hal tersbut ditandai dengan penyerahan 45,5 ton benih jagung untuk lahan seluas 3.034 hektare kepada kelompok tani binaan Polri di Provinsi Jambi.
PT BBB terus memperkuat kontribusi dalam mendukung ketahanan pangan nasional, dan bentuk komitmen ini diwujudkan secara nyata dengan melakukan penanaman jagung serentak kuartal IV.
Sekedar catatan, kepedulian komoditas sawit dalam mewujudkan ketahanan pangan juga dibuktikan dengan program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang dilakukan dengan metode tumpang sari sawit padi (gogo) ataupun dengan sawit – jagung. Hal ini dilakukan bukan semata-mata untuk mewujudkan ketahanan pangan tapi juga agar petani tetap mendapatkan pendapatan sebelum tanaman sawit menhasilkan buah.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa integrasi antara tanaman pangan dan perkebunan merupakan terobosan penting untuk menghadapi tantangan ketahanan pangan di masa depan. “Lahan peremajaan sawit rakyat jangan sampai dibiarkan kosong. Dengan tumpang sisip padi gogo, kita dapat menambah produksi beras sekaligus memberikan nilai ekonomi tambah bagi petani,” pungkas Amran.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *