
sawitsetara.co – JAKARTA – Industri kelapa sawit Indonesia tidak sekadar menjadi sektor produksi komoditas perkebunan, melainkan telah berkembang menjadi ekosistem ekonomi yang menghidupi jutaan keluarga di berbagai lapisan masyarakat. Dari kebun hingga dapur rumah tangga, sawit terhubung langsung dengan aktivitas ekonomi rakyat sehari-hari.
Direktur Eksekutif Palm Oil Agribusiness Strategic Policy Institute (PASPI), Tungkot Sipayung, menegaskan bahwa luasnya mata rantai industri sawit membuat kontribusinya terhadap kehidupan masyarakat jauh lebih besar dibandingkan yang selama ini dipersepsikan publik.
“Saya yakin 100 juta orang lebih hidup dari sawit,” ujar Tungkot, dilansir dari laman Indonesia Palm Oil Strategic Studies (IPOSS), Senin (29/12/2025).
Menurutnya, angka tersebut tidak hanya mencerminkan jumlah petani sawit dan pekerja di perkebunan, tetapi juga mencakup keluarga petani, tenaga kerja pabrik kelapa sawit (PKS), pekerja industri hilir, hingga pelaku usaha kecil yang aktivitas ekonominya bergantung pada produk sawit.
Industri kelapa sawit, lanjut Tungkot, membentuk satu rantai ekonomi yang saling terhubung, mulai dari sektor hulu seperti perkebunan dan PKS, hingga sektor hilir berupa industri pangan, minyak nabati, oleokimia, dan perdagangan.
Jumlah tenaga kerja di sektor ini pun sangat signifikan. Tungkot menjelaskan bahwa perhitungan keterlibatan tenaga kerja sawit selama ini mengacu pada sektor kebun dan pabrik sebagai fondasi utama.
“Kita selalu menggunakan angka bahwa tenaga kerja di sektor kebun sawit itu sekitar 17 juta orang, dikali 4 orang berapa? Itu baru di sektor perkebunan dan PKS. Belum di hilir, pabrik minyak nabati atau industri pangan yang menggunakan minyak sawit,” ujar Tungkot.
Selain sektor formal, aktivitas ekonomi berbasis konsumsi harian juga memperluas dampak sawit dalam kehidupan masyarakat. Produk turunan sawit hadir hampir di setiap rumah tangga, terutama melalui minyak goreng dan aneka pangan olahan.
“Belum lagi gorengan-gorengan di seluruh Indonesia. Kalau ini dihitung semua, saya yakin 100 juta orang hidupnya tergantung pada sawit,” lanjutnya.
Data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat sektor sawit menyumbang lebih dari 17 juta lapangan pekerjaan di berbagai mata rantai industri, baik langsung maupun tidak langsung.
Di sisi lain, peran strategis sawit juga terlihat dari kontribusinya terhadap devisa negara. Sawit menjadi salah satu komoditas ekspor utama Indonesia dengan nilai ekspor tahunan lebih dari USD 20 miliar, mencakup produk minyak sawit mentah (CPO), oleokimia, hingga biodiesel.
Dengan cakupan yang luas dari desa hingga kota, dari hulu hingga hilir, industri kelapa sawit dinilai bukan hanya sebagai sektor andalan ekspor, tetapi juga penopang utama ekonomi rakyat dan stabilitas sosial di berbagai daerah Indonesia.


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *