
sawitsetara.co — Solidaritas petani kelapa sawit Indonesia kembali ditunjukkan melalui aksi nyata. Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (DPP APKASINDO) menyalurkan bantuan kemanusiaan bagi masyarakat terdampak bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.
Donasi tersebut dihimpun dari para petani sawit di berbagai daerah dan disalurkan langsung ke daerah terdampak. Khusus untuk wilayah Aceh, penyaluran bantuan dipercayakan kepada DPW APKASINDO Aceh yang diketuai oleh Netap Ginting.
Ketua DPW APKASINDO Aceh, Netap Ginting, mengatakan penyaluran bantuan di Aceh telah dimulai sejak 14 Desember hingga 20 Desember 2025, dengan menyasar sejumlah kabupaten dan kota yang terdampak banjir dan bencana alam.
“Alhamdulillah, amanah dari petani sawit Indonesia sudah kami salurkan langsung ke masyarakat yang membutuhkan. Untuk Aceh, bantuan telah kami distribusikan ke Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh Timur, Kota Langsa, Aceh Utara, Bireuen, dan Pidie Jaya,” ujar Netap Ginting kepada sawitsetara.co.
Ia menambahkan, penyaluran bantuan juga menyasar wilayah lainnya. Pada 23 Desember 2025, DPW APKASINDO Aceh kembali menyalurkan bantuan ke wilayah Pantai Barat Aceh, yang dimulai dari Kota Subulussalam.
“Pada tanggal 23 Desember kami lanjutkan penyaluran bantuan ke wilayah Pantai Barat Aceh, dimulai dari Kota Subulussalam. Ini bentuk kepedulian petani sawit terhadap saudara-saudara kita yang sedang tertimpa musibah,” katanya.
Menurut Netap, bantuan ini tidak hanya sekadar bantuan material, tetapi juga menjadi simbol kuatnya solidaritas dan kepedulian petani sawit terhadap kondisi sosial dan kemanusiaan di daerah.
“Petani sawit tidak hanya bicara soal produksi dan harga TBS, tetapi juga hadir ketika masyarakat membutuhkan. Ini bukti bahwa petani sawit Indonesia punya empati dan tanggung jawab sosial yang tinggi,” tegas Netap Ginting.
APKASINDO berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban masyarakat terdampak sekaligus memperkuat semangat gotong royong di tengah tantangan bencana yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera.
Tags:


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *