Sawitsetara.co – KUTAI KARTANEGARA – Petani di Desa Margahayu di Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara (Kukar), Kalimantan Timur (Kaltim), mulai beralih dari perkebunan karet ke perkebunan kelapa sawit. Tren pergeseran komoditi garapan ini dipicu oleh efisiensi kerja dan potensi pendapatan yang lebih stabil.
“Kalau nyadap karet harus setiap hari tanpa libur, sedangkan sawit panennya hanya sekali seminggu. Jadi petani merasa lebih ringan,” kata Kepala Desa Margahayu, Rusdi, pada Selasa (14/10/2025).
Dia mengatakan kelapa sawit menawarkan kemudahan pengelolaan dibandingkan dengan karet. Perbedaan ini memberikan petani fleksibilitas waktu dan mengurangi beban kerja harian. Kehadiran pabrik kelapa sawit milik PT Niagamas Gemilang di dekat desa juga memainkan peran penting.
“Dengan akses pasar yang cepat dan biaya distribusi yang rendah masyarakat kami menilai hal ini memberikan keuntungan ekonomi lebih bagi petani. Hal ini memudahkan petani dalam menjual hasil panen,” katanya.
Meskipun demikian, sebagian petani masih memilih untuk tetap menanam karet. Mereka melihat harga getah karet yang stabil sebagai keuntungan, meskipun biaya operasional, terutama transportasi ke pabrik pengolahan yang jauh, lebih tinggi.
“Masih banyak petani yang andalkan karet karena harganya lumayan stabil. Tapi memang biaya transportasinya cukup berat,” ungkap Rusdi.
Pemerintah desa, melalui kerja sama dengan BUMDes setempat, berupaya mendukung pemasaran hasil perkebunan, baik karet maupun sawit. Rusdi menjelaskan, “Kerja sama itu kita upayakan untuk menekan biaya operasional sehingga hasil yang diterima petani lebih meningkat.”
Tujuannya adalah untuk meningkatkan keuntungan petani dengan mengurangi biaya operasional. Kades Margahayu menekankan bahwa jika distribusi karet lebih efisien, pendapatan petani karet juga akan meningkat.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *