
sawitsetara.c0 - TANGERANG – Ingat, kelapa sawit tidak hanya untuk pangan dan bioenergi saja tapi juga untuk tampil cantik dan menawan. Sebab kelapa sawit juga dapat sebagai bahan baku skincare. Artinya kelapa sawit juga dapat untuk merawat kesehatan dan tampilan kulit dengan cara membersihkan kotoran, melembapkan, melindungi dari kerusakan, dan mengatasi masalah kulit seperti jerawat, flek hitam, dan tanda penuaan.
Menurut Dwi Setyaningsih, Sekretaris Pusat Penelitian Surfaktan dan Bioenergi (SBRC) IPB University mengkui bahwa Indonesia bukan hanya produksi crude palm oil (CPO) terbesar di Indonesia tapi juga pengguna terbesar
Terbukti di tahun 2024 dari produksi CPO sekitar 52 juta ton, yang digunakan untuk dalam negeri sekitar 23,86 juta, angka ini meningkat 2,78% dibandingkan tahun sebelumnya. Artinya hampir setengahnya digunakan untuk dalam negeri.
“Jadi kita tidak semata-mata sebagai produsen tapi juga sebagai konsumen,” kata Dwi dalam Pertemuan Petani dan UMKM Sawit 2025 di Ice BSD, Tangerang, Kamis (7/11/2025).

Dwi menambahkan, kita sebagai pengguna terbesar karena tidak sedikit turunan dari sawit, salahsatunya untuk skincare.
“Komponen senyawa bioaktif seperti karoten (vitamin A) dan vitamin E pada minyak sawit yang kaya antioksidan, sekaligus berfungsi melembabkan, menjaga nutrisi kulit, meregenerasi kulit, memperlambat penuaan (anti-aging),” jelas Dwi.
Selain itu, lanjut Dwi, kandungan senyawa bioaktif lainnya dalam minyak sawit seperti squalene dan ubiquinone. Squalene mampu memberikan kelembaban pada kulit khususnya bagi kulit sensitif, memperbaiki kerusakan kulit akibat sinar UV, hingga mengatasi kulit berjerawat dan berminyak.
“Penggunaan ubiquinone yang dikombinasikan dengan karoten juga efektif untuk memperlambat penuaan pada kulit seperti mengurangi kerutan dan mengatasi inflamasi,” jelas Dwi.
“Lalu, minyak sawit memiliki keunggulandari segi keamanan dibanndingakn dengan minyak mineral maupun komponnen sintetis, bebas dari senyawa hidrokarbon polisiklik aromatik yang berbahaya bagi kulit manusia,” tambah Dwi.

Dwi pun mengakui bahwa tingginya penggunaan skincare akan ikut mendorong pengguaan minyak sawit didalam negeri.
Berdasarkan data Euromonitor Internasional (2021) pasar kecantikan dan perawatan diri di Indonesia diperkirakan mencapai USD6,03 miliar pada 2019. Angka tersebut terus naik menjadi USD8,46 miliar pada 2022 dan menjadikan Indonesia sebagai salah satu pasar kosmetik terbesar.
Namun, menurut Dwi meskipun pasar skincare yang cukup tinggi untuk mendorong sawit untuk produk kecantikan dan kesehatan tidaklah mudah. Pertama, keterbatasan akses teknologi dan skala produksi. Kedua, standar dan pegulasi kosmetika yang ketat. Ketiga, rantai pasok dan konsistensi kualitas. Keempat, kompetitor, ersepsi pasar dan branding
Tapi ia optimis dengan kerjasama antara pelaku usaha dan pemerintah maka sawit untuk produk kecantikan maka produk dalam negeri bisa meningkat. “Kita optomis produk skincare yang berbahan sawit bisa meningkat,” pungkas Dwi.



Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *