sawitsetara.co – JAKARTA – PT Agrinas Palma Nusantara (Persero) berencana melakukan rehabilitasi terhadap lahan sawit sitaan negara yang saat ini berada di bawah pengelolaan perusahaan. Direktur Utama PT Agrinas Palma Nusantara, Agus Sutomo, mengungkapkan rencana ini dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VI DPR,
“Kalau kita biarkan semakin rusak, nilai ekonominya turun,” ujar Agus dalam RDP yang disiarkan melalui YouTube pada Selasa (23/9/2025).
Berdasarkan laporan Tempo, hingga September 2025, Agrinas Palma Nusantara telah menerima lahan perkebunan sawit seluas 1,508 juta hektare. Penyerahan lahan dilakukan dalam empat tahap. Pada tahap pertama, perusahaan menerima 221 ribu hektare lahan sitaan dari PT Duta Palma, yang berlokasi di Riau dan Kalimantan Barat.
Tahap kedua hingga keempat melibatkan lahan sitaan dari Satuan Tugas (Satgas) Penertiban Kawasan Hutan (PKH), yang berasal dari 586 perusahaan/perseroan terbatas/koperasi, termasuk milik PT Tor Ganda. Dari total lahan yang diterima, sebanyak 833 ribu hektare telah dikelola oleh perusahaan, yang berasal dari tahap I, III, dan III.
Sementara itu, lahan seluas 674 ribu hektare dari tahap keempat masih dalam proses verifikasi dan belum dikelola. Dari 833 ribu hektare yang dikelola, 509 ribu hektare memiliki tanaman, sedangkan 323 ribu hektare lainnya kosong. Agus menggambarkan kondisi lahan yang memprihatinkan.
“Banyak tumbuhan-tumbuhan, kemudian dahannya tidak ada replanting, tidak ada tunasan, kemudian piringannya yang di bawah pohon kanan itu juga sudah tumbuh rumput-rumputan.”
Agus menjelaskan bahwa 50 persen dari luas lahan sitaan mengalami kerusakan berat, 30 persen rusak sedang, dan 20 persen dalam kategori rusak ringan. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan berencana melakukan rehabilitasi lahan.
Meskipun sebelumnya ada kekhawatiran untuk menyentuh barang sitaan, Agus menekankan pentingnya rehabilitasi untuk menjaga nilai ekonomi lahan tersebut. Ia menambahkan bahwa biaya perbaikan satu hektare lahan diperkirakan mencapai Rp 1,750 juta.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *