KONSULTASI
Logo

Kelapa Sawit: Juara Efisiensi Lahan dan Air di Industri Minyak Nabati Dunia

29 September 2025
AuthorTim Redaksi
EditorEditor
Kelapa Sawit: Juara Efisiensi Lahan dan Air di Industri Minyak Nabati Dunia
HOT NEWS

sawitsetara.co – JAKARTA – Di tengah meningkatnya kebutuhan dunia akan minyak nabati, kelapa sawit muncul sebagai primadona. Berdasarkan laporan dari PASPI (2021), kelapa sawit terbukti lebih efisien dalam penggunaan lahan dan air dibandingkan tanaman penghasil minyak nabati lainnya seperti kedelai, rapeseed, dan bunga matahari.

Data dari United States Department of Agriculture (USDA) tahun 2023 menunjukkan peningkatan signifikan luas areal tanaman penghasil minyak nabati dunia dalam 20 tahun terakhir. Meskipun luas areal kelapa sawit hanya sekitar 11% dari total, perkebunan kelapa sawit mampu menyumbang sekitar 44% dari total produksi minyak nabati utama global.

“Kelapa sawit merupakan tanaman penghasil minyak nabati paling efisien dan hemat lahan,” demikian kesimpulan dari laporan tersebut, diikutip laman BPDP.

Penelitian FAO pada 2013 mendukung klaim tersebut. Untuk menghasilkan satu ton minyak sawit, hanya dibutuhkan lahan seluas 0,23 hektare. Bandingkan dengan 1,45 hektare untuk minyak rapeseed dan 2,22 hektare untuk minyak kedelai.

Dari total produksi 191,4 juta ton minyak nabati pada tahun 2020, sekitar 84,2 juta ton berasal dari minyak sawit. Sementara itu, kedelai hanya menghasilkan 60,3 juta ton, rapeseed 27,6 juta ton, dan bunga matahari 19,3 juta ton. Ini membuktikan bahwa “kedelai tergolong tanaman minyak nabati yang relatif boros lahan,” menurut laporan tersebut.

Kelapa sawit juga unggul dalam efisiensi penggunaan air. Penelitian Gerbens-Leenes et.al. (2009) menemukan bahwa kelapa sawit hanya membutuhkan sekitar 75 m³ air untuk menghasilkan setiap satu gigajoule (GJ) bioenergi. Bandingkan dengan rapeseed yang membutuhkan 184 m³, kedelai 100 m³, dan bunga matahari 87 m³.

“Kelapa sawit relatif hemat air dalam menghasilkan bioenergi,” demikian kesimpulan dari penelitian tersebut.

Dengan efisiensi lahan dan air yang tinggi, perkebunan kelapa sawit dapat dikategorikan sebagai tanaman yang ramah lingkungan serta berkontribusi pada konservasi tanah dan air. Pengembangan kelapa sawit juga dipandang sebagai salah satu upaya untuk melestarikan lingkungan (PASPI, 2021).


Berita Sebelumnya
AKPY ‘STIPER’ Bagikan 570 Laptop ke Mahasiswa Baru, Bekal Hadapi Era Digital di Industri Sawit

AKPY ‘STIPER’ Bagikan 570 Laptop ke Mahasiswa Baru, Bekal Hadapi Era Digital di Industri Sawit

sawitsetara.co - YOGYAKARTA - Seperti tradisi di tahun-tahun sebelumnya, Akademi Komunitas Perkebuna

28 September 2025 | Edukasi

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *