KONSULTASI
Logo

Kemendag: Indonesia Produsen dan Pengonsumsi Sawit Terbesar di Dunia

23 September 2025
AuthorTim Redaksi
EditorEditor
Kemendag: Indonesia Produsen dan Pengonsumsi Sawit Terbesar di Dunia

sawitsetara.co – JAKARTA – Suka tidak suka harus diaki bahwa saat ini Indonesia bukan hanya pennghasil sawit terbesar didunia tapi juga pengonsumsi terbesar. Bahkan melebihi India sebagai importir sawit asal Indonesia


“Ini cukup unik. Indonesia yang hanya berpenduduk sekitar 281 juta jiwa justru mencatat konsumsi sawit dan produk turunannya sebesar 27,04 persen dari konsumsi dunia,” ungkap Direktur Ekspor Produk Pertanian dan Kehutanan Kementerian Perdagangan (Kemendag), Wijayanto dalam webinar INDEF Palm Oil as a Strategic Corridor: Strengthening Indonesia-India Economic and Trade Cooperation.


Lebih lanjut, Wijayanto menguraikan, angka ini jauh melampaui India dan China yang masing-masing berpenduduk sekitar 1,5 miliar orang, namun hanya menyumbang 6,6% dan 10,8% konsumsi global.


Menurut catatannya, bahwa tingginya konsumsi sawit didalam negeri lebih dikarenakan ndonesia tidak hanya untuk minyak goreng, tetapi juga untuk kebutuhan energi hingga industri hilir.


Berbagai industri hilir dalam negeri ikut menyerap sawit dalam jumlah besar, sehingga menjadikan Indonesia sebagai konsumen sekaligus produsen raksasa di dunia. “Iya kalau dilihat memang konsumsi kita cukup besar. Seperti tadi disampaikan, selain juga konsumsi minyak goreng, penggunaan produk sawit dan turunan itu juga diarahkan kebutuhan energi seperti tadi, seperti B40,” ujar Wijayanto.


Meski begitu, lanjut Wijayanto, India masih menjadi pasar strategis bagi ekspor sawit asal Indonesia, meskipun dinamika global menunjukkan penurunan. Terbukti, dalam lima tahun terakhir (2020–2024) impor sawit India dari Indonesia tetap tumbuh 0,6%. Padahal, pada periode yang sama, ekspor sawit dunia justru turun 12,2%.


“India adalah importir besar, menyerap sekitar 20 persen dari seluruh ekspor sawit global. Pada 2024, Indonesia memasok sekitar 50% dari total kebutuhan sawit India,” terang Wijayanto.


Wijayanto juga menjelaskan bahwapermintaan sawit di India menunjukkan tren berbeda di masing-masing sektor. Penggunaan untuk energi, termasuk biofuel, Palm Oil Mill Effluent (POME), dan fatty alcohol, meningkat 14,51 persen pada 2024. Sementara itu, ekspor produk olahan berbasis sawit dari India ke Uni Emirat Arab (UEA) juga melonjak hingga 50 persen. Tapi, kata dia, mayoritas CPO (crude palm oil) sebagai bahan dasar produk India tersebut berasal dari Indonesia.


Namun harus diakui bahwa Indonesia dan India memiliki hubungan dagang yang semakin erat, termasuk melalui pemanfaatan kawasan perdagangan bebas ASEAN–India yang dapat memangkas biaya bea masuk. “Kami menekankan bahwa kebijakan ekspor sawit selalu diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus menjaga keberterimaan di pasar global,” pungkas Wijayanto.


 


Berita Sebelumnya
Ini Penyebabnya Banyak Petani Sawit Belum Sertifikasi ISPO

Ini Penyebabnya Banyak Petani Sawit Belum Sertifikasi ISPO

Sawitsetara.co –  Aѕоѕіаѕі Pеtаnі Kelapa Sаwіt Indоnеѕіа (Aрkаѕіndо) mеmараrkаn ѕеjumlаh реnуеbаb ре

16 Januari 2022 | Edukasi

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *