sawitsetara.co – MEDAN – Koperasi Merah Putih (KMP) di Desa/Kelurahan Kelapa Sebatang, Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), mengambil langkah strategis dengan mengadopsi model bisnis baru. Koperasi ini kini berperan sebagai pengepul sawit dari petani setempat, kemudian menyalurkannya ke Pabrik Kelapa Sawit (PKS).
Gubernur Sumatera Utara, Muhammad Bobby Afif Nasution, memberikan apresiasi tinggi terhadap langkah ini. Ia menilai bahwa bisnis pengepul sawit memiliki potensi yang sangat besar.
“Ramp (Rumah Agribisnis) ini adalah inovasi bisnis yang potensial. Mereka mengambil hasil sawit dari masyarakat dan menjualnya kembali ke PKS. Skema ini membantu petani sekaligus memperkuat koperasi,” kata Bobby saat meninjau Koperasi Merah Putih Kelapa Sebatang pada Rabu (24/8/2025).
Peran baru koperasi ini juga memberikan solusi bagi masalah logistik yang dihadapi petani. Selama ini, petani seringkali kesulitan dalam mengangkut Tandan Buah Segar (TBS) ke pabrik. Koperasi hadir untuk mengatasi masalah transportasi tersebut, meskipun masih ada tantangan terkait biaya sewa truk yang cukup tinggi.
Untuk mengatasi kendala tersebut, Koperasi Merah Putih Kelapa Sebatang berencana membeli truk sendiri. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya. Gubernur Bobby berjanji akan mendorong akses permodalan ke Himbara (Himpunan Bank Milik Negara) agar rencana ini dapat segera terwujud.
Bobby menargetkan agar inovasi bisnis ini menjadi bagian dari tujuh model usaha Koperasi Merah Putih yang akan dijalankan di seluruh Sumatera Utara.
“Satu bulan ke depan kita harap tujuh item tersebut sudah berjalan. Target kita bulan depan, 886 koperasi sudah menerapkan model bisnis sesuai potensi daerahnya masing-masing,” tegasnya.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
