KONSULTASI
Logo

Potensi Tersembunyi Biomassa Kelapa Sawit untuk Masa Depan Berkelanjutan

28 November 2025
AuthorHendrik Khoirul
EditorDwi Fatimah
Potensi Tersembunyi Biomassa Kelapa Sawit untuk Masa Depan Berkelanjutan
HOT NEWS

sawitsetara.co – JAKARTA – Industri kelapa sawit di Indonesia telah lama menjadi tulang punggung ekonomi. Namun, di balik kesuksesan ini, terdapat tantangan dalam pengelolaan limbah yang dihasilkan.

Untungnya, perkembangan teknologi dan kesadaran akan keberlanjutan telah membuka mata terhadap potensi luar biasa dari biomassa kelapa sawit.

Dulu dianggap sebagai residu, kini biomassa sawit bertransformasi menjadi sumber daya strategis yang memberikan manfaat ekonomi dan mendukung pengelolaan lingkungan yang lebih baik.

Dilansir dari laman BPDP, biomassa kelapa sawit, baik dalam bentuk limbah cair (POME) maupun padat (tandan kosong, serat, pelepah daun, dan cangkang), kini memiliki peran penting dalam berbagai sektor.

Apa saja?

1. Sektor Energi

Biomassa kelapa sawit mendorong kemandirian energi nasional melalui energi terbarukan, di mana industri kelapa sawit memiliki keunggulan unik dalam menghasilkan bioenergi generasi pertama, kedua, dan ketiga.

Bioenergi generasi pertama yakni Biodiesel (FAME), solar sawit (green diesel), bensin sawit (green gasoline), dan avtur sawit (green avtur). Generasi kedua dan ketiga yakni bioetanol (substitusi bensin) dan energi listrik dari pelepah, batang, tandan kosong, serat, dan cangkang.

natal dpp

Berdasarkan estimasi KL Energy Corporation (2007), 1 ton biomassa kering bisa menghasilkan 150 liter bioetanol, sehingga potensi produksi bioetanol mencapai 33,4 miliar kiloliter. Sedangkan potensi energi listrik biomassa bisa mencapai 653 MW (PASPI, 2018).

Selain bioenergi, di sektor energi, biomassa sawit seperti POME alias limbah cair juga berpotensi sebagai sumber energi rendah emisi. Antara lain, penangkapan gas metana, kultivasi mikroalga, dan integrasi keduanya.

POME juga potensi biogas di mana diestimasikan mengahasilkan 4 miliar m³ (dengan asumsi 1 m³ POME menghasilkan 28 m³ biogas). Limbah cair juga berpotensi menghasilkan mikroalga untuk biodiesel dengan rendemen lebih tinggi.

2. Sektor Peternakan

Biomassa kelapa sawit juga berpotensi memenuhi kebutuhan pakan ternak yang lebih efisien. Limbah sawit seperti nungkil inti, ampas minyak, dan residu lainnya dapat digunakan sebagai bahan campuran pakan ternak. Pemanfaatan ini bisa menekan biaya pakan dan meningkatkan keuntungan usaha peternakan, terutama kambing.

3. Sektor Pangan

Bukan hanya minyak sawit saja yang dapat dimanfaatkan di bidang pangan, biomassa sawit pun juga. Salah satunya gula merah berbasis sawit. Sudah menjadi rahasia umum tanaman palm merupakan sumber untuk pembuatan gula merah, sawit pun termasuk.

Berdasarkan penelitian, ternyata 1 batang sawit busa menghasilkan 5,5 liter nira selama 30 hari. Berdasarkan kalkulasi, per hektare lahan sawit per harinya bisa menghasilkan 228 kg nira. Dengan perhitungan kasar, peluang gula merah dari sawit bisa memberikan omzet Rp18 juta hingga Rp22 juta per hektare.

4. Sektor Furniture

Di sektor furniture, biomassa sawit, dalam hal ini barangnya, juga bisa menjadi kayu alternatif berkualitas. Bahan bakunya bisa dimanfaatkan dari batang kelapa sawit replanting. Nilai ekonomi sebanding dengan kayu alam, menyerupai kayu kelas dua (meranti). Nilai tambahnya, kayu sawit memiliki motif unik.

natal dpp

5. Sektor Industri

Di sektor industri, biomassa cangkang sawit dimanfaatkan sebagai sumber energi dan bahan baku dengan nilai kalor tinggi. Biomassa ini bisa jadi pengganti solar untuk pemanasan agregat pada produksi hot mixed asphalt. Bahkan asap cairnya bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku biodisinfektan.

6. Sektor Perkebunan

Di sektor perkebunan, biomassa sawit bisa digunakan untuk pupuk organik dan peningkatan biodiversitas. Tandan kosong misalnya, dapat diaplikasikan langsung sebagai mulsa atau setelah dikomposkan menjadi pupuk organik.

Pun, limbah POME, dapat dimanfaatkan untuk eningkatan biodiversitas tanaman penutup tanah dan penurunan gulma. Limbah cair ini mampu menjaga keseimbangan ekosistem tanah, ketersediaan hara, dan bahan organik.

Pemanfaatan biomassa kelapa sawit bukan hanya tentang mengurangi limbah, tetapi juga tentang menciptakan nilai tambah di berbagai sektor. Dari energi terbarukan hingga bahan baku industri, dari pakan ternak hingga produk pangan, biomassa sawit menawarkan solusi berkelanjutan yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan pelestarian lingkungan.



Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *