sawitsetara.co – MEDAN – PT Riset Perkebunan Nusantara (RPN) kembali menggelar pelatihan penting bagi petani kelapa sawit, kali ini berfokus pada modul ‘Teknis Budidaya Kelapa Sawit’. Sebanyak 99 petani dari Kabupaten Labuhanbatu Selatan (Labusel), Sumatera Utara, menjadi peserta dalam pelatihan yang bertujuan utama meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan mereka.
Pelatihan yang mendapat dukungan dari Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDPKS) dan Direktorat Jenderal Perkebunan (Ditjenbun) Kementerian Pertanian ini berlangsung selama lima hari, mulai 22-26 September 2025, di sebuah hotel ternama di Medan. Para peserta mendapatkan materi dari para ahli Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) dan berkesempatan mengunjungi kebun PPKS Unit Marihat.
Dr. Winarna, Kepala Pusat Penelitian Kelapa Sawit PT RPN, menekankan pentingnya memanfaatkan kesempatan pelatihan ini. “Manfaatkan kesempatan ini dengan baik, serap dan gali informasi terkait teknis budidaya kelapa sawit dari para narasumber sehingga dapat meningkatkan produktivitas,” ujarnya. Ia juga berharap para peserta dapat mengaplikasikan ilmu di lapangan dan terus berkomunikasi.
Produktivitas kelapa sawit nasional, khususnya di tingkat petani, masih menjadi perhatian utama. Ir. Baginda Siagian, Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma, menyoroti tantangan rendahnya produktivitas, yaitu 3,3 hingga 3,5 ton CPO per hektare per tahun, padahal potensi bisa mencapai 5 hingga 6 ton.
“Melalui kerja sama dengan BPDPKS, Ditjenbun, dan lembaga pelatihan seperti PT RPN, kita berupaya meningkatkan produktivitas yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan petani,” katanya.
Kualitas SDM Kunci Sukses: Peran Penting Petani dalam Industri Sawit
Peningkatan kualitas SDM petani menjadi fokus utama, mengingat petani rakyat mengelola 42% lahan sawit nasional. Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan Sumatera Utara, M. Zakir Syarif Daulay, menekankan pentingnya pelatihan ini untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani, mengingat produktivitas Indonesia masih kalah dengan negara tetangga.
“Peningkatan kualitas SDM sangat penting. Kami berharap melalui pelatihan teknis budidaya ini, produktivitas dapat meningkat dan kesejahteraan petani terjamin,” jelasnya.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *