sawitsetara.co - Di tengah naiknya harga pupuk kimia dan dorongan untuk pertanian berkelanjutan, pupuk hayati semakin mencuri perhatian para petani kelapa sawit. Tak sekadar alternatif ramah lingkungan, biofertilizer ini mulai terbukti mampu mendongkrak hasil panen secara signifikan.
Pupuk hayati adalah mikroorganisme hidup seperti bakteri dan jamur yang bekerja di dalam tanah untuk membantu tanaman menyerap unsur hara penting. Bagi sawit, yang terkenal rakus nutrisi, keberadaan "penolong alami" ini bisa menjadi game changer.
“Pupuk hayati sangat bermanfaat untuk tanaman kelapa sawit. Selain mudah diaplikasikan, pupuk ini dapat menghemat biaya pemupukan dan meningkatkan produktivitas,” ujar Dr. Lukman Gunarto, ahli mikrobiologi tanah dari Balai Besar Bioteknologi Litbang Pertanian.
Salah satu tantangan utama budidaya sawit adalah kondisi tanah tropis yang umumnya asam dan kaya logam berat seperti Fe²⁺ dan Al³⁺. Dalam kondisi ini, unsur hara seperti fosfat dan kalium kerap mengikat dan tidak bisa diserap akar tanaman. Di sinilah mikroba dalam pupuk hayati menunjukkan keunggulannya.
Beberapa mikroba pelarut fosfat mampu membebaskan fosfat yang terjebak dalam tanah, sementara mikroba lain membantu menetralkan pH, membuat nutrisi lebih mudah tersedia bagi tanaman.
Tak hanya itu, biofertilizer juga mengandung mikroba pengikat nitrogen, seperti Azospirillum dan Azotobacter, yang "menangkap" nitrogen langsung dari udara dan menyediakannya bagi tanaman. Beberapa jenis bahkan menghasilkan fitohormon seperti auksin yang mempercepat pertumbuhan akar dan tunas.
Pupuk hayati dapat digunakan di semua fase pertumbuhan sawit, baik pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM) maupun Tanaman Menghasilkan (TM). Efeknya bukan hanya jangka pendek, tetapi memperbaiki kesuburan tanah dalam jangka panjang.
Tak kalah penting, pupuk hayati juga cocok untuk lahan tumpang sari praktik menanam tanaman pangan di sela pohon sawit yang kian populer dalam mendukung ketahanan pangan dan energi.
Meningkatnya kesadaran petani terhadap pentingnya menjaga ekosistem tanah, ditambah tekanan dari pasar global untuk praktik pertanian hijau, membuat pupuk hayati menjadi solusi yang bukan hanya relevan, tetapi juga strategis.
Namun, penggunaan pupuk hayati tidak bisa berdiri sendiri. Keberhasilan tetap bergantung pada faktor-faktor seperti kondisi tanah, cuaca, serta penerapan budidaya yang tepat.
Bagi petani yang ingin hasil panen melimpah tanpa mengorbankan kesehatan lahan, pupuk hayati adalah investasi cerdas untuk masa depan pertanian sawit yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Tags:
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *