KONSULTASI
Logo

PSR Di Sumbar Sudah Mulai Menunjukkan Hasil, Masuk Masa Panen Perdana

14 November 2025
AuthorHendrik Khoirul
EditorDwi Fatimah
PSR Di Sumbar Sudah Mulai Menunjukkan Hasil, Masuk Masa Panen Perdana
HOT NEWS

sawitsetara.co – LUBUK BASUNG – Upaya Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Pemprov Sumbar) untuk mempercepat peremajaan (replanting) kebun kelapa sawit milik rakyat mulai memperlihatkan hasil menggembirakan. Setelah empat tahun berjalan, kebun sawit peserta program tersebut kini memasuki masa panen perdana.

Hasil itu tampak dalam kegiatan panen perdana kelapa sawit di lahan plasma Koperasi Perkebunan Sawit (KPS) Tompek Tapian Kandis, Kabupaten Agam, yang berlangsung pada Kamis (13/11/2025).

Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah, yang hadir langsung, mengungkapkan apresiasinya kepada para petani, pengurus koperasi, dan seluruh pihak yang tetap konsisten menjalankan program replanting.

“Program replanting di Sumatera Barat sudah berjalan sejak tahun 2018. Tujuannya jelas, untuk meningkatkan produktivitas perkebunan kelapa sawit rakyat dengan dukungan pendanaan dari BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit),” ujar Gubernur Mahyeldi, seperti dikutip Antara.

Menurut Mahyeldi, sejak pertama kali dijalankan, program ini telah memfasilitasi peremajaan sawit rakyat hingga 14.919 hektar, yang seluruhnya dibiayai melalui skema hibah dari BPDPKS di bawah Kementerian Keuangan.

Sawit Setara Default Ad Banner

“Dari tahun ke tahun, dukungan pendanaan juga meningkat. Pada 2018–2021 bantuan sebesar Rp25 juta per hektar, naik menjadi Rp30 juta di 2022–2024, dan tahun 2025 ini meningkat lagi menjadi Rp60 juta per hektar,” kata Mahyeldi.

Secara keseluruhan, dana yang sudah dikucurkan BPDPKS untuk replanting sawit di Sumbar sejak 2018 mencapai kurang lebih Rp463 miliar.

Adapun untuk Koperasi Perkebunan Sawit (KPS) Tompek Tapian Kandis, bantuan disalurkan dalam dua tahap. Tahun 2020 difasilitasi seluas 143,75 hektar dan tahun 2022 seluas 145,30 hektar, dengan total nilai sekitar Rp7,95 miliar.

“Capaian di Agam ini bisa menjadi contoh bahwa dengan manajemen yang baik dan pendampingan yang berkelanjutan, program replanting dapat menjaga bahkan meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani,” tambah Mahyeldi.

Data dari Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan Sumbar menunjukkan bahwa target replanting sawit rakyat tahun 2025 mencapai 5.400 hektar. Luasan tersebut tersebar di tujuh kabupaten: Dharmasraya (2.000 ha), Sijunjung (500 ha), Solok Selatan (500 ha), Pesisir Selatan (600 ha), Agam (500 ha), Pasaman (300 ha), dan Pasaman Barat (1.000 ha).

Bupati Agam, Benni Warlis, menilai panen perdana ini sebagai buah nyata kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan para petani.


Sawit Setara Default Ad Banner

“Inilah bukti bahwa kolaborasi dapat menghasilkan perubahan. Program ini bukan hanya soal peningkatan produksi, tapi juga tentang keberlanjutan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Dukungan serupa juga disampaikan Manager PT AMP Plantation, Mr. Low Kim Seng, yang kembali menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung agenda pemerintah pada sektor perkebunan.

“Kami siap mendukung program replanting, baik di area perusahaan maupun di lahan plasma milik masyarakat,” ucapnya.


Berita Sebelumnya
Oktober 2025, Harga  Referensi CPO Menguat

Oktober 2025, Harga Referensi CPO Menguat

Harga Referensi (HR) komoditas minyak kelapa sawit (Crude Palm Oil/CPO) untuk penetapan Bea Keluar (BK) dan tarif Badan Layanan Umum Badan Pengelola Dana Perkebunan (BLU BPDP), atau biasa dikenal sebagai Pungutan Ekspor (PE), untuk periode Oktober 2025 adalah sebesar USD963,61/MT. Nilai ini meningkat sebesar USD8,89 atau 0,93 persen dari HR CPO periode September 2025 yang tercatat sebesar USD954,71/MT.

| Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *