KONSULTASI
Logo

Peneliti Undip Ungkap Teknologi Baru untuk Kurangi Kadar Senyawa Berbahaya dalam Minyak Sawit

29 September 2025
AuthorTim Redaksi
EditorEditor
Peneliti Undip Ungkap Teknologi Baru untuk Kurangi Kadar Senyawa Berbahaya dalam Minyak Sawit
HOT NEWS

sawitsetara.co – SEMARANG – Minyak goreng, terutama minyak sawit, sangat populer di Indonesia. Ironisnya, produk turunan kelapa sawit di bidang pangan ini mengandung senyawa berbahaya seperti 3-monochloro-propane-1,2-diol (3-MCPD) ester dan Glycidyl Ester (GE).

“Senyawa 3-MCPD ester sebagai kontaminan yang termasuk ke dalam kelompok chloropropanol bersifat genotoxin carcinogen pemicu kanker. Sedangkan GE juga merupakan prekursor dari senyawa karsinogenik glisidol,” kata dosen dan peneliti Universitas Diponegoro (Undip) Dr. Mohamad Endy Julianto, ST, MT.

Kedua senyawa ini dapat menyebabkan masalah kesehatan serius seperti gangguan ginjal, masalah reproduksi, dan meningkatkan risiko kanker jika dikonsumsi berlebihan. Industri pangan telah berusaha keras untuk mengurangi kadar senyawa ini.

Tantangan muncul ketika beberapa negara di Uni Eropa menggunakan standar kandungan 3-MCPD ester dan GE sebagai penghalang perdagangan minyak sawit.

Untuk mengatasi masalah ini, Endy bersama tim peneliti mengembangkan metode refining minyak sawit melalui adsorpsi fixed bed dengan bioadsorben nanocrystalline cellulose dari tandan kosong sawit. Tujuannya adalah untuk mereduksi kadar 3-MCPD ester dan GE hingga di bawah standar Codex (< 0,02 ppm).

“Refining minyak sawit melalui adsorpsi fixed bed dengan nano bioadsorben tandan kosong sawit sangat berpotensi untuk dikembangkan,” katanya.

Metode adsorpsi fixed bed menawarkan sejumlah keunggulan. Di antaranya pengoperasian yang mudah, biaya fabrikasi alat yang lebih rendah, minimalnya gesekan antar adsorben, serta tidak adanya kehilangan adsorben. Kapasitas adsorben juga maksimal, dan adsorben pada unggun tetap akan berfungsi seperti lapisan-lapisan yang memungkinkan kontak optimal dengan larutan yang diadsorpsi.

Endy menjelaskan bahwa pengurangan 3-MCPD ester dapat dilakukan dengan dua cara utama: menghindari pertemuan prekursor pembentuknya (gliserol dan ion klorida) atau menghilangkan 3-MCPD ester yang sudah terbentuk melalui metode fisik, kimia, atau mikrobiologis.

Purifikasi minyak sawit yang bebas dari 3-MCPD dan GE diyakini akan meningkatkan daya saing dan nilai tambah minyak sawit Indonesia di pasar global. Endy menekankan bahwa teknologi ini merupakan solusi terhadap isu senyawa berbahaya dalam minyak sawit, yang telah menjadi penghalang dalam perdagangan internasional.

“Penelitian ini juga akan memberikan dampak yang besar pada pertumbuhan industri minyak sawit Indonesia,” pungkas Endy.


Berita Sebelumnya
AKPY ‘STIPER’ Bagikan 570 Laptop ke Mahasiswa Baru, Bekal Hadapi Era Digital di Industri Sawit

AKPY ‘STIPER’ Bagikan 570 Laptop ke Mahasiswa Baru, Bekal Hadapi Era Digital di Industri Sawit

sawitsetara.co - YOGYAKARTA - Seperti tradisi di tahun-tahun sebelumnya, Akademi Komunitas Perkebuna

28 September 2025 | Edukasi

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *