sawitsetara.co – PADANG – Pemerintah Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) mengajak para petani kelapa sawit untuk melakukan peremajaan (replanting) sebagai upaya meningkatkan produktivitas dan keuntungan. Gubernur Sumbar, Mahyeldi, menyoroti hasil positif dari replanting di Kabupaten Agam, yang menunjukkan hasil panen yang sangat baik setelah empat tahun penanaman.
“Setelah empat tahun lamanya menunggu setelah ditanam, sekarang panen perdananya sangat bagus. Makanya petani lainnya perlu untuk melakukan replanting ini,” ujarnya pada Jumat (14/11/2025).
Keberhasilan replanting di Agam tidak lepas dari peran Koperasi Perkebunan Sawit (KPS) Tompek Tapian Kandis. Koperasi ini berperan penting dalam mengedukasi dan memberikan pemahaman kepada petani mengenai manfaat replanting. Mahyeldi menjelaskan bahwa kekhawatiran petani terhadap replanting, seperti harus mengulang penanaman dan menunggu masa panen, dapat diatasi.
“Selama ini yang dikhawatirkan petani bila replanting kan harus mengulang lagi, tanam lagi, menunggu lagi masa panen hingga empat tahun, dan mengganggu penghasilan. Padahal, bisa ditanam jagung ketika sawit masih ditanam itu, per tiga bulan bisa panen jagung,” jelasnya.

Pemerintah menyediakan dukungan dana melalui BPDPKS (Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit) untuk program replanting. Program ini telah berjalan sejak 2018 dan telah memfasilitasi peremajaan sawit rakyat seluas 14.919 hektare.
“Sejak digulirkan, program ini telah memfasilitasi peremajaan sawit rakyat seluas 14.919 hektare. Program tersebut dibiayai melalui hibah BPDPKS yang berada di bawah Kementerian Keuangan,” jelas Mahyeldi.
Dukungan dana terus meningkat, dari Rp25 juta per hektar pada 2018-2021 menjadi Rp30 juta pada 2022-2024, dan meningkat lagi menjadi Rp60 juta per hektar pada 2025.
Total dana BPDPKS yang telah disalurkan untuk program replanting sawit di Sumbar sejak 2018 mencapai sekitar Rp463 miliar. KPS Tompek Tapian Kandis juga menerima bantuan dalam dua tahap, dengan total nilai bantuan sekitar Rp7,95 miliar. Berdasarkan data Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Sumbar, target replanting sawit rakyat pada tahun 2025 mencapai 5.400 hektar, yang tersebar di tujuh kabupaten.

Bupati Agam, Benni Warlis, mengapresiasi panen perdana sebagai hasil nyata sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan petani. “Inilah bukti bahwa kolaborasi dapat menghasilkan perubahan. Program ini bukan hanya soal peningkatan produksi, tapi juga tentang keberlanjutan ekonomi masyarakat,” ujarnya.
Manager PT AMP Plantation, Mr. Low Kim Seng, menegaskan komitmen perusahaannya dalam mendukung program pemerintah. “Kami siap mendukung program replanting, baik di area perusahaan maupun di lahan plasma milik masyarakat,” tutupnya.



Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *