sawitsetara.co – BENGKALIS – Program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) tidak hanya mengganti tanaman kelapa sawit yang sudah tua dengan tanaman baru, tapi PSR juga turut mendukung terwujudnya ketahanan pangan. Sebab pelaksanaan PSR dipadukan dengan tumpang sari sawit – padi (gogo) atau sawit – jagung. Harapannya dengan dilakukannya tumpang sari maka petani tetap mendapatkan pendapatan dari tanaman pangan sebelum sawit beerbuah.
Atas dasar itu jugalah Bupati Bengkalis Kasmarni menanam Perdana Kelapa Sawit, program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) dan Tumpang Sari Padi Gogo Kelompok Tani Segoromas di Desa Muara Dua, Kecamatan Siak Kecil.
Program PSR ini, telah diuji kelayakan lahannya untuk penanaman Tumpang Sari Padi Gogo di lahan seluas 154 hektar, dengan jumlah petani 86 KK.
"Alhamdulillah, kami ucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat, telah membuat program ini, dengan bantuan ini maka para petani kita akan lebih mudah untuk melakukan replanting, karena itu kegiatan ini mendapat sambutan baik dari petani sawit di Kabupaten Bengkalis” kata Kasmarni.
Kasmarni mengungkapkan dalam upaya mewujudkan kemandirian pangan dan kesejahteraan petani, melalui program peremajaan sawit rakyat (PSR) yang difasilitasi oleh Badan Pengelola Dana Perkebunan (BPDP) seluas 154 lebih hektar, yang melibatkan 86 petani. Semua ini tentunya menjadi bukti akan komitmen kita dalam memperkuat sektor perkebunan yang saat ini menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat.
Luas perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Bengkalis pada tahun 2024 diperkirakan sekitar dari 326 ribu hektar, dan sebagian besar dimiliki oleh petani atau masyarakat sekitar. Sedangkan total realisasi PSR pada tahun 2024 secara nasional mencapai 38.247 hektar dengan dana tersalur sebesar Rp1,295 triliun.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *
