
sawitsetara.co - JAKARTA – Di hari Sawit Sawit Nasional, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Eddy Martono berharap sektor sawit di Indonesia terus dapat menjadi penopang ekonomi Nasional Indonesia yang Tangguh.
“Hal ini lantaran sudah terbukti bahwa perkebunan kelapa sawit telah membuka daerah-daerah terpencil menjadi sentra-sentra ekonomi baru yang mendorong pertumbuhan ekonomi didaerah dan berdampak sangat positif secara nasional karena memberikan sumbangan devisa yang sangat besar untuk negara,” ungkap Eddy kepada sawitsetara.co, Rabu ((19/11/2025).

Tidak hanya itu, lanjut Eddy, komoditas sawit juga telah beberapa kali menjadi penyelamat perekonomian Indonesia di masa krisis. Pada 1998, ketika kenaikan pajak menekan ekonomi nasional, sawit hadir sebagai penopang. Kondisi serupa terjadi pada 2008 saat krisis finansial global melanda, dan kembali terbukti pada 2019 ketika pandemi Covid-19 mengguncang Indonesia.
“Saat ekonomi jatuh, sektor perkebunan sawit justru menjadi penyelamat. Bahkan ketika Covid-19, sawit mencatatkan devisa tertinggi bagi negara. Ini pencapaian luar biasa,” ujar Eddy.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dikutip dari laman resmi Kementerian Keuangan, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Triwulan III-2024 tercatat sebesar 4,95%. Sementara itu, sektor pertanian dan perkebunan, termasuk kelapa sawit, tumbuh positif sebesar 1,69%, menunjukkan peran pentingnya dalam perekonomian.
Dari sisi ekspor, industri kelapa sawit juga menjadi salah satu penyumbang terbesar ekspor nonmigas Indonesia. Data Kementerian Perdagangan hingga September 2024 mencatat bahwa ekspor nonmigas mencapai USD 181,14 miliar, dengan ekspor lemak dan minyak nabati, termasuk minyak sawit, menyumbang USD 14,43 miliar. Angka ini semakin menegaskan bahwa industri sawit merupakan pilar utama dalam perekonomian nasional.




Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *