UGM Teliti Potensi Unggulan di Merauke, Petakan Peluang Hilirisasi Sawit

Sawitsetara.co – MERAUKE – Tim Ekspedisi Patriot Universitas Gadjah Mada (UGM) tengah mengkaji potensi komoditas unggulan di kawasan transmigrasi Muting, Kabupaten Merauke, Papua Selatan. Riset ini bertujuan untuk memetakan peluang hilirisasi industri kelapa sawit, dengan harapan dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi masyarakat setempat.

Kajian ini melibatkan kerja sama dengan Kementerian Transmigrasi serta lima tim riset dari UGM dan Universitas Indonesia (UI). Hasil identifikasi lapangan mengungkapkan beragam komoditas yang berkembang di Distrik Muting dan Ulilin, termasuk perkebunan sawit sebagai salah satu sektor penting bagi masyarakat.

Ketua tim ekspedisi, Dwi Ardianta Kurniawan, menjelaskan hasil pengamatan sejak akhir Agustus hingga awal Oktober. “Meski bervariasi, tim ekspedisi sementara menyimpulkan ada satu komoditas utama yang ditemukan hampir di seluruh kampung, yaitu rambutan,” ungkapnya, seperti dikutip laman UGM, Selasa (21/10/2025).

Selain rambutan, survei lapangan juga menemukan komoditas perkebunan lain seperti kelapa sawit, karet, pinang, dan kopi. Potensi ini diharapkan dapat mendorong pengembangan ekonomi berbasis perkebunan yang berkelanjutan di kawasan transmigrasi.

Ir. Agam Marsoyo, M.Sc., Ph.D., dosen Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota UGM, menekankan pentingnya mempertimbangkan aspek keberlanjutan dalam pengembangan komoditas unggulan. Ia mengingatkan, perlunya pasar yang mampu menyerap hasil-hasil.

“Karena pengalaman sebelumnya seperti komoditas karet menunjukkan tidak adanya pasar yang membeli hasil produksi menyebabkan petani mengalami kerugian,” kata dia.

Agam menambahkan, antusiasme masyarakat terhadap budidaya sawit di Merauke sangat tinggi. Namun, ia menekankan perlunya pola kemitraan yang kuat antara pemilik lahan dan industri sawit untuk memastikan penyerapan hasil panen yang optimal. Skema koperasi masyarakat dan perusahaan di Distrik Muting dianggap sebagai contoh yang baik untuk diperkuat di wilayah lain.

“Bagaimanapun sawit adalah komoditas yang menjanjikan dan memberikan pendapatan yang rutin, tetapi untuk jangka panjang perlu dicarikan solusi untuk mengatasi potensi terjadinya kekeringan,” jelas Agam.

Kegiatan Ekspedisi Patriot UGM ini akan berlangsung hingga awal Desember 2025. Empat anggota tim akan menetap di kawasan transmigrasi Muting untuk mengumpulkan data dan melakukan observasi sebelum hasil akhir kajian diserahkan kepada Kementerian Transmigrasi.