
sawitsetara.co - PANGKALAN BUN – Benar bahwa sawit masih menjadi penopang ekonomi negara dan petani. Akan tetapi jika tidak dijaga dan dikembangkan maka semua itu akan hilang. Atas dasar itulah PT Astra Agro Lestari mendirikan sekolah dari tingkat TK hingga SMP di dalam lingkungan perkebunan kelapa sawit. Sekolah tersebut didirikan untuk anak-anak karyawan baik buruh tani, pekerja pabrik hinggga anak-anak petani dan masyarakat disekitar kebun milik Perusahaan.
“Jadi sekolah disini tdaik hanya untuk anak-anak karyawan, buruh tani ataupun pekerja pabrik disini tapi juga untuk anak-anak petani dan masyarakat disekitar sini. Ini betuk komitmen kitta untuk mencetak sumber daya manusia (SDM) yang kkompeten,” ungkap Sholichah Prabawati Ridaningtyas salah seorang guru disekolah tersebut kepada sawitsetara.co, di sela acara The Talk CEO 2025, Pangkalan Bun.
Lebih dari itu, Ridaningtyas menambahkan, siswa dan siswi disini tidak hanya diajarkan ilmu akademis tapi juga ilmu agronomis. Hal ini penting mengingat tidak sedikit anak-anak disini adalah anak-anak yang orang tuanya bekerja di Perkebunan baik sebagai buruh tani ataupun petani mandiri.

Astra Agro juga mengimplementasikan Program Pendidikan Lingkungan di sekolah binaan melalui Muatan Lokal Pendidikan Lingkungan Kebun Sawit (Mulok PLKS). Program ini bertujuan untuk membangun kesadaran terkait kelestarian lingkungan dan keragaman hayati yang sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam meningkatkan strategi pembangunan pendidikan melalui pengembangan kurikulum muatan lokal.
Program tersebut meliputi beberapa langkah konkret yang dapat dilakukan oleh sekolah-sekolah binaan. Misalnya, pengolahan sampah dengan sistem 5R (reduce, reuse, recycle, replace, replant), mempelajari area bernilai konservasi tinggi, ragam tumbuhan endemik, satwa dilindungi, dan upaya perlindungan. Selain itu, juga edukasi pencegahan kebakaran dan penanaman pohon di sekolah.
Program Mulok PLKS Astra Agro telah terimplementasi pada 194 sekolah, 2.359 guru, dan 49.251 siswa pada 2024. Adapun aktivitas penanaman pohon pada program Mulok PLKS di sekolah binaan telah menghasilkan prestasi seperti predikat Sekolah Adiwiyata dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) atas penerapan peduli lingkungan hidup.

Ridaningtyas juga menerangkan, di seolah kebun milik Astra Agro ini juga dilengkapi labolatorium computer dan IPA, hal ini penting agar sisawa mengetahui dunia luar melalui internet dan juga bisa melakukan berbagai riset atau percobaan-percobaan.
Kemudian, agar siswa dapat datang dan pulang tepat waktu juga disediakan bis untuk antar jemput siswa. Ini juga penting agar siiswa belajar disiplin waktu. “Jadi untuk siswa yang rumahnya jauh dari sekolah disediakan bus anntar jemput. Sedangkan gurunya diberikan tempat tinggal satu guru satu rumah yang lokasinya dibelakang persis sokalah,” jelas Ridaningtyas.
Selain itu, lanjut Ridaningtyas, khusus untuk kedua orang tua yang bekerja dan anaknya masih kecil, Astra Agr juga menyediakan tempat penitipanan anak.

Tidak hanya itu, Prisko Prasetyo yang juga guru disekolah tersebut menambahkan, bahwa disekolah ini juga unggul dalam berbagai prestasi. SDS Harapan Sejahtera dan SMP Indah Makmur di Kalimantan Tengah, yang mendapatkan predikat sebagai Sekolah Adiwiyata Mandiri oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Lalu, meraih medali emas dalam Lomba Penelitian Siswa Nasional (LPSN) tahun 2017 atas penelitian tentang integrasi sawit dan sapi untuk membangun pola berpikir kritis.
“Prestasi yang terakhir di tahun 2025 yakni juara lomba tari tingkat kabupaten se-SMP,” kata Prisko yang juga alumni dari sekolah tersebut.
Prisko berharap dengan adanya sekolah di dalam perkebunan kelapa sawit diharapkan bisa mencetak generasi muda yang kompeten dibidang perkebunan, khususnya kelapa sawit mengingat tidak sedikit masyarakat disini menggantungkan hidupnya dari kelapa sawit.




Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *