KONSULTASI
Logo

Awas, B50 Dapat Memotong Ekspor CPO

7 November 2025
AuthorTim Redaksi
EditorEditor
Awas, B50 Dapat Memotong Ekspor CPO
HOT NEWS

sawitsetara.co - JAKARTA – Benar, bahwa pemerintah tengah mendorong bio energi diantaranya biodiesel berbasis kelapa sawit. Bahkan pemerintah akan mengimplementasikan biodiesel 50% atau dikenal B50.

Namun perlu diperhatikan jika B50 diterapkan maka ekspor crude palm oil (CPO) akan berkurang.

“Jadi tahun depan kita akan B50. Tujuannya adalah kita menyetop impor untuk solar 5,3 juta ton. Kemudian untuk menerapkan B50 kita akan mengambil ekspor CPO, Dari total ekspor 26 juta ton kita tarik 5,3 juta ton untuk menjadi biodiesel (B50),” ungkap Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, di Jakarta Jum’at (7/11/2025) .

Sehingga, Amran memastikan dengan supply berkuramng maka harga CPO akan naik. “Kita berharap harga CPO akan naik. Kemudian devisanya akan bertambah karena harga CPO naik,” harap Amran.


Sawit Setara Default Ad Banner

Sementara itu, Peneliti dari Pusat Riset Teknologi Bahan Bakar, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Soni Solistia Wirawan,juga mengingatkan tantangan yang muncul saat kadar blending biodiesel ditingkatkan, misalnya dari biodiesel 40 persen (B40) ke B50.

Menurutnya, biodiesel punya beberapa sifat penting, misalnya bisa membantu membersihkan mesin (solvency), tapi juga mudah menyerap air (hygroscopic). Selain itu, biodiesel rentan mengalami oksidasi dan bisa mengental atau membeku kalau suhu turun rendah.

Di sisi lain, biodiesel lebih ramah lingkungan karena mudah terurai, tapi energinya sedikit lebih rendah dibanding bahan bakar fosil, sehingga bisa berpengaruh pada tenaga mesin.

“Mungkin ini plus, tapi ini juga mungkin minus. Yang ini harus kita terus reset agar setiap campuran biodiesel kita makin tinggi, ya. Itu harus kita perbaiki parameternya supaya bisa kita campurkan makin tinggi,” ujar Soni.


Sawit Setara Default Ad Banner

Soni menekankan bahwa setiap peningkatan kadar campuran, misalnya dari dari Biodiesel 40 persen (B40) menuju B50, harus melalui tahapan yang matang dan berbasis riset.

“Tahapan-tahapannya harus dilakukan dulu, sebenarnya. Kita lakukan penelitian dulu, ya, untuk tahu apa yang perlu diperbaiki dari campuran biodiesel tersebut. Misalnya, dari B30 ke B40, kadar airnya diturunkan, dari yang tadinya 500 jadi ke 360. Jadi diperkecil,” ujar Soni.

Selain kadar air, kadar stabilitas oksidasi (oxidation stability) juga harus diperpanjang agar biodiesel lebih tahan terhadap degradasi. Beberapa parameter teknis lainnya, kata dia, juga perlu disesuaikan. “Kalau nanti naik ke B50, ya diperbaiki lagi. Selalu seperti itu,” pungkas Soni.



Berita Sebelumnya
Waktunya Tampil Cantik dengan Sawit

Waktunya Tampil Cantik dengan Sawit

Ingat, kelapa sawit tidak hanya untuk pangan dan bioenergi saja tapi juga untuk tampil cantik dan menawan. Sebab kelapa sawit juga dapat sebagai bahan baku skincare. Artinya kelapa sawit juga dapat untuk merawat kesehatan dan tampilan kulit dengan cara membersihkan kotoran, melembapkan, melindungi dari kerusakan, dan mengatasi masalah kulit seperti jerawat, flek hitam, dan tanda penuaan.

6 November 2025 | Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *