sawitsetara.co - JAKARTA – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menemui Menteri Perdagangan Amerika Serikat (AS) Howard Lutnick di Washington DC,Amerika Serikat (AS), guna menjajaki peluang kerja sama dan investasi.
Luhut mengatakan pertemuan berlangsung dalam suasana hangat dan produktif, yang mencerminkan komitmen kedua negara untuk memperkuat kerja sama ekonomi secara berkelanjutan.
“Kemitraan yang kokoh tidak lahir dari kesamaan kepentingan semata, tetapi dari kesediaan untuk mencari keseimbangan. Dengan begitu akan tercipta stabilitas jangka panjang dalam hubungan perdagangan dan ekonomi bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat,” ujar Luhut.
Dalam pertemuan itu, kedua pihak membahas berbagai peluang kolaborasi ekonomi strategis, termasuk di sektor energi, manufaktur, dan teknologi tinggi. Bidang-bidang tersebut dinilai memiliki potensi besar dalam menciptakan lapangan kerja dan memperkuat rantai pasok global.
Topik utama dalam agenda adalah kelanjutan negosiasi kesepakatan tarif resiprokal atau Reciprocal Tariff Agreement antara Indonesia dan AS.
Adapun dalam perundingan tersebut, Pemerintah Indonesia menargetkan agar sejumlah komoditas unggulannya terbebas dari tarif impor 19 persen yang diberlakukan AS. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyebut sejumlah komoditas yang dimaksud, seperti kelapa sawit, karet, dan kakao, menjadi prioritas utama dalam negosiasi.
Seperti diketahui ekspor minyak sawit Indonesia ke Amerika Serikat pada tahun 2024 mencapai sekitar 1,4 juta ton. Angka ini sedikit lebih rendah dari proyeksi sebelumnya sekitar 2,2 juta ton, tetapi tetap menunjukkan tren pertumbuhan dalam beberapa tahun terakhir.
Sementara itu data terakhir Januari-Mei 2025, AS AS menjadi tujuan ekspor non-migas (termasuk didalamnya kelapa sawit) terbesar kedua setelah Tiongkok, dengan nilai ekspor mencapai sekitar USD12 miliar.
Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *