
sawitsetara.co - JAKARTA – Pelaku usaha kelapa sawit berharap Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) terkait ISPO (Indonesia Sustainable Palm Oil) sebagai turunan dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomo 16 tahun 2025.
“Kita sudah menungu-nunggu Permentan dari turunan Perpres tersebut. Kita perlu petunjuk tenknisnya seperti apa. Sebab ada beberapa point di Perpres tersebut yang belu diuraikan,” ungkap Aziz Hidayat, Ketua Bidang Perkebunan GAPKI (Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia), kepada sawitsetara.co, Kamis (20/11/2025). Jadi, lanjut Aziz jika ingin melakukan percepatan segera terbitkan Permentan-nya,
Selain itu, Aziz menyarankan, jika ingin mempercepat sertifikasi ISPO unuk petani, maka gunakanlah data-data petani yang sudah mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) atau yang sudah lolos rekomtek (rekomendasi teknis).
“Saya sudah mengusulkan kalau pemerintah mau mempercepat sertifikasi ISPO untuk petani gunakan saja data-data dari PSR. Disana datanya sudah jelas, tinggal memindahkan saja dari program PSR ke percepaan ISPO,” saran Aziz.

Lalu, lanjut Aziz, bisa juga dengan sistem bonus. Contohnya, bagi petani yang mengajukan program PSR bisa lanjut ke program sertifikasi ISPO, begitu juga sebaliknya yang mengajukan sertifikasi ISPO bisa lanjut ke program PSR. Tinggal bagaimana merumuskannya dan melaakukan sosialisasi ke petani melalui koperasi atau kelompok tani.
“Jadi pemerintah seharusnya jemput bola, bukan menunggu bola. Pemerintah harus turun ke lapangan atau ke petani bukan menunggu petani untuk mengajukan,” kata Aziz.
Namun, Aziz mengakui saat ini pelaku usaha sedang menunggu turunan dari Perpres tersebut. Sebab didalam Perpres tersebut dijelaskan adanya insentif bagi petani untuk melakukan sertifikasi ISPO.

Mendengar keluhan tersebut, Dida Gardera, Staf Ahli Bidang Konektivitas dan Pengembangan Jasa optimis untuk turunan Perpres tersebut seperti Permentan, Permenperin (Peraturan Menteri Perindustrian), dan (PermenESDM) akan terbit akhir tahun 2025 ini.
“Kita dorong supaya ketiga Peemen tersebut bisa terbit akhir tahiun 2025 ini,” jawab Dida.

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *