Sawit Rakyat Jadi Penyangga Ekonomi Keluarga di Aceh Barat

sawitsetara.co - MEULABOH – Di tengah fluktuasi ekonomi dan ketidakpastian sejumlah sektor usaha, perkebunan kelapa sawit milik masyarakat di Kabupaten Aceh Barat justru tampil sebagai salah satu penyangga ekonomi rumah tangga.

Usaha sawit rakyat dengan luas lahan relatif kecil, rata-rata satu hingga dua hektare, dinilai masih mampu memberikan manfaat ekonomi nyata bagi warga.

Pelaku usaha perkebunan sawit di Aceh Barat, Yusmadi, menyebut sawit rakyat tetap memiliki prospek menjanjikan selama harga tandan buah segar (TBS) berada dalam kondisi stabil. Hal tersebut ia sampaikan kepada rri.co.id di Meulaboh, Selasa (23/12/2025).

Menurut Yusmadi, kunci keberlanjutan perkebunan sawit skala kecil terletak pada pengelolaan kebun yang baik serta dukungan harga komoditas yang tidak anjlok.

Ia menilai, hingga kini harga minyak kelapa sawit mentah atau crude palm oil (CPO) di pasar global masih cukup bertahan dan belum mengalami penurunan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.

“Selama harga TBS masih stabil, usaha kebun sawit rakyat tetap menguntungkan, meskipun luas lahannya tidak terlalu besar,” ujarnya.

Ia mengungkapkan, geliat perkebunan sawit rakyat di Aceh Barat masih terus tumbuh. Selain membuka kebun baru dalam skala kecil, masyarakat juga mulai memberi perhatian pada peremajaan tanaman sawit lama agar produktivitas kebun tetap terjaga dan hasil panen tidak menurun.

Lebih jauh, Yusmadi menilai sektor sawit rakyat tidak hanya berdampak pada peningkatan pendapatan petani, tetapi juga berkontribusi dalam membuka lapangan kerja di tingkat lokal. Aktivitas perawatan kebun, panen, hingga pengangkutan hasil produksi menyerap tenaga kerja dari lingkungan sekitar.

Melihat potensi tersebut, Yusmadi berharap pemerintah daerah terus hadir memberikan pendampingan kepada petani sawit rakyat.

Dukungan yang dibutuhkan, menurutnya, meliputi penyuluhan teknis, kemudahan akses bibit unggul, serta upaya menjaga stabilitas harga, agar perkebunan sawit tetap menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat Aceh Barat pada masa mendatang.