sawitsetara.co – JAKARTA – Phospat atau fosfat amat penting bagi tanaman kelapa sawit karena berperan memperkuat akar dan batang, mempercepat pembungaan dan pematangan buah, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Namun ada kalanya tanaman mengalami defisiensi atau kekurangan hara fosfat sehingga tanaman tak produktif.
Partnership Support Analyst, Trivenia Nindyasari mengatakan penting bagi petani sawit untuk mengetahui gejala-gejala tanaman mengalami defisiensi hara fosfat. Dengan demikian petani dapat menganalisis penyebab serta solusi untuk pencegahan dini. Untunglah, defisiensi hara ini dapat diamati secara kasat mata.
Lantas seperti apa gejala-gejala tanaman sawit alami defisiensi hara fosfat ini?
Pengetahuan ini Nindy, sapaan karib Trivenia Nindyasari, bagikan saat menjadi pembicara dalam webinar live bertajuk “Agro Talk” tajaan Astra Agro Lestari pada Kamis (23/10/2025). Menurut dia, kelapa sawit yang kekurangan fosfat dapat diidentifikasi melalui pertumbuhan batang. Apabila barangnya cenderung mengerucut seperti piramid, bisa dipastikan kekurangan fosfat.
“Normalnya batang tanaman kelapa sawit itu berbentuk simetris, bulat. Nah, kalau kekurangan fosfat akan berbentuk seperti piramida. Semakin ke atas, dia akan semakin mengecil diameter dari batangnya. Juga didukung pada pelepah, panjang pelepahnya itu cenderung tidak normal atau bahkan kecil-kecil,” papar Nindy.
Menurut Nindy, penyebab tanaman kekurangan fosfat bisa jadi minimnya kandungan unsur hara tersebut di dalam tanah. Jika penyebabnya karena tanah sedikit mengandung fosfat, solusinya bisa dilakukan dengan cara pemupukan. Sebarkan pupuknya fosfat secara melingkar di sekitar tanaman dengan jarak sekitar (2/3) ebar tajuk, atau ditaburkan di piringan terluar.
Lebih lanjut, ia menjelaskan, kekurangan fosfat dalam tanah juga bisa disebabkan karena tingkat fiksasi unsur hara ini tinggi. Hal ini biasanya disebabkan kadar keasaman atau pH dalam tanah tinggi sehingga “mencengkeram” unsur hara penting seperti fosfat. Akibatnya fosfat pun tidak bisa diserap oleh akar tanaman, yang berujung batang tanaman berbentuk piramid.
“Apabila fosfat itu rendah bisa jadi itu “dipegangi”, sehingga tidak bisa diserap oleh tanaman,” katanya.


Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *