KONSULTASI
Logo

Awas Tanaman Sawit Tak Produktif Gara-gara Defisiensi Hara Fosfat

25 Oktober 2025
AuthorHendrik Khoirul
EditorDwi Fatimah
Awas Tanaman Sawit Tak Produktif Gara-gara Defisiensi Hara Fosfat
HOT NEWS

sawitsetara.co – JAKARTA – Phospat atau fosfat amat penting bagi tanaman kelapa sawit karena berperan memperkuat akar dan batang, mempercepat pembungaan dan pematangan buah, serta meningkatkan kualitas dan kuantitas hasil panen. Namun ada kalanya tanaman mengalami defisiensi atau kekurangan hara fosfat sehingga tanaman tak produktif.

Partnership Support Analyst, Trivenia Nindyasari mengatakan penting bagi petani sawit untuk mengetahui gejala-gejala tanaman mengalami defisiensi hara fosfat. Dengan demikian petani dapat menganalisis penyebab serta solusi untuk pencegahan dini. Untunglah, defisiensi hara ini dapat diamati secara kasat mata.

Lantas seperti apa gejala-gejala tanaman sawit alami defisiensi hara fosfat ini?

apkasindo

Pengetahuan ini Nindy, sapaan karib Trivenia Nindyasari, bagikan saat menjadi pembicara dalam webinar live bertajuk “Agro Talk” tajaan Astra Agro Lestari pada Kamis (23/10/2025). Menurut dia, kelapa sawit yang kekurangan fosfat dapat diidentifikasi melalui pertumbuhan batang. Apabila barangnya cenderung mengerucut seperti piramid, bisa dipastikan kekurangan fosfat.

“Normalnya batang tanaman kelapa sawit itu berbentuk simetris, bulat. Nah, kalau kekurangan fosfat akan berbentuk seperti piramida. Semakin ke atas, dia akan semakin mengecil diameter dari batangnya. Juga didukung pada pelepah, panjang pelepahnya itu cenderung tidak normal atau bahkan kecil-kecil,” papar Nindy.

Menurut Nindy, penyebab tanaman kekurangan fosfat bisa jadi minimnya kandungan unsur hara tersebut di dalam tanah. Jika penyebabnya karena tanah sedikit mengandung fosfat, solusinya bisa dilakukan dengan cara pemupukan. Sebarkan pupuknya fosfat secara melingkar di sekitar tanaman dengan jarak sekitar (2/3) ebar tajuk, atau ditaburkan di piringan terluar.

apkasindo

Lebih lanjut, ia menjelaskan, kekurangan fosfat dalam tanah juga bisa disebabkan karena tingkat fiksasi unsur hara ini tinggi. Hal ini biasanya disebabkan kadar keasaman atau pH dalam tanah tinggi sehingga “mencengkeram” unsur hara penting seperti fosfat. Akibatnya fosfat pun tidak bisa diserap oleh akar tanaman, yang berujung batang tanaman berbentuk piramid.

“Apabila fosfat itu rendah bisa jadi itu “dipegangi”, sehingga tidak bisa diserap oleh tanaman,” katanya.


Berita Sebelumnya
Ombudsman RI Sebut Usulan Pembentukan Badan Sawit Nasional Bisa Hadapi Tantangan EUDR

Ombudsman RI Sebut Usulan Pembentukan Badan Sawit Nasional Bisa Hadapi Tantangan EUDR

Uni Eropa (UE) bersiap memberlakukan regulasi anti-deforestasi (EUDR) yang bertujuan mengurangi deforestasi dengan menetapkan standar keberlanjutan. Dampaknya signifikan bagi negara pengekspor, khususnya Indonesia, dengan industri kelapa sawit sebagai andalan utama.

24 Oktober 2025 | Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *