KONSULTASI
Logo

Industri Sawit Komit Lindungi Pekerja dan Buruh Sawit

13 Desember 2025
AuthorTim Redaksi
EditorEditor
Industri Sawit Komit Lindungi Pekerja dan Buruh Sawit
HOT NEWS

JAKARTA – Industri kelapa sawit menghadapi tantangan yang kian kompleks, mulai dari isu lingkungan hingga perlindungan tenaga kerja. Di tengah berbagai stigma dan kontroversi, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) menegaskan pentingnya pembenahan industri sawit melalui penguatan keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Ketua GAPKI Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia, Sumarjono Saragih, mengatakan sawit tidak bisa dilemahkan apalagi dimatikan, mengingat jutaan orang menggantungkan hidup pada sektor ini. “Kehidupan dan perekonomian petani, buruh, serta kontribusi besar bagi negara sangat bergantung pada sawit. Karena itu, pilihan paling rasional adalah menata dan memperbaiki,” ujar Sumarjono, dalam keterangan tertulis kepada sawitsetara.co.

Sumarjono menegaskan, K3 merupakan hak dasar pekerja sekaligus prasyarat menuju kesejahteraan. Menurut dia, K3 tidak boleh berhenti sebagai kewajiban administratif, melainkan harus menjadi budaya kerja dan bagian tak terpisahkan dari proses bisnis industri sawit.


Sawit Setara Default Ad Banner

Penelitian Koalisi Buruh Sawit (KBS) menunjukkan masih adanya sejumlah persoalan dalam penerapan K3, terutama terkait penggunaan bahan kimia di perkebunan. “Kepatuhan terhadap prosedur penggunaan bahan kimia masih menjadi pekerjaan rumah besar, bukan hanya bagi perusahaan, tetapi juga petani dan buruh tani,” kata Sumarjono.

Penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai prosedur, lanjut dia, berpotensi menimbulkan dampak kesehatan serius, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Risiko penyakit akibat kerja dapat menjadi beban berat bagi pekerja, terutama ketika memasuki usia lanjut.

Untuk itu, GAPKI menyerukan penerapan gerakan K3 yang bersifat holistik dengan pendekatan total safety, total healthy, dan total prosper. “Pekerja harus selamat dan sehat, bukan hanya saat bekerja, tetapi juga di masa depan. Bahkan lebih dari itu, mereka harus mampu hidup sejahtera dengan jaminan sosial yang memadai,” ujar Sumarjono.

Seruan tersebut disampaikan dalam Talk Show Hasil Penelitian KBS: Kondisi Buruh Sawit, Agrokimia dan K3 yang digelar di Kementerian Ketenagakerjaan, Jakarta, pada 9 Desember 2025.


Sawit Setara Default Ad Banner

Sumarjono menyebut, sejumlah perusahaan anggota GAPKI telah memiliki praktik baik dalam penerapan K3, khususnya terkait penggunaan bahan kimia. Praktik-praktik tersebut kini tengah dikompilasi untuk disusun menjadi panduan praktis K3 bahan kimia.

“Panduan ini akan menjadi rujukan bersama agar penggunaan bahan kimia dilakukan secara tepat, aman, dan bertanggung jawab,” katanya.

Panduan K3 bahan kimia tersebut akan mencakup seluruh tahapan kerja, mulai dari penerimaan bahan kimia di gudang, tata cara penyimpanan, penggunaan di lapangan, hingga prosedur pembilasan alat dan pekerja sebelum kembali ke rumah. Menurut Sumarjono, kedisiplinan dalam menjalankan seluruh tahapan tersebut menjadi kunci untuk mewujudkan tujuan keselamatan, kesehatan, dan kesejahteraan pekerja sawit.



Berita Sebelumnya
Empat Kelompok Petani Swadaya Raih Sertifikasi RSPO melalui Program SMILE

Empat Kelompok Petani Swadaya Raih Sertifikasi RSPO melalui Program SMILE

Asian Agri, Apical, dan Kao Corporation berhasil mencapai tonggak penting melalui program kolaboratif SMILE (SMallholder Inclusion for Better Livelihood & Empowerment). Pada Konferensi Tahunan RSPO (RT2025) di Kuala Lumpur, Malaysia, empat kelompok petani swadaya secara resmi menerima sertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada 5 November.

12 Desember 2025 | Berita

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *