
sawitsetara.co - SAMARINDA – Berbagai langkah terus dilakukan oleh pemerintah dan pelaku usaha untuk memperkuat daya sawit sektor sawit, diantaranya dengan pendirian pabrik pengolahan minyak sawit untuk pan memperkuat rantai pasok industri nasional.
"Masuknya investasi skala besar ini membuktikan kepercayaan investor global terhadap iklim usaha yang sangat kondusif di wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara," ujar Bambang.
Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) menilai investasi teknologi tinggi itu sejalan dengan transformasi ekonomi Kaltim menuju industrialisasi modern pasca tambang.
Seperti diketahui, perkebunan sawit di Kaltim menyerap sekitar 222.400 tenaga kerja. Realisasi investasi di sektor perkebunan juga menjadi bagian dari target investasi Kaltim yang optimis tercapai (Rp 76,02 triliun untuk seluruh sektor).
Lalu perlu diketahui bahwa Dana Bagi Hasil (DBH) Sawit, di mana 80 persen wajib dialokasikan untuk perbaikan jalan rusak di sekitar perkebunan, menunjukkan adanya penerimaan daerah dari sektor ini.

Sehingga dalam hal ini dengan adanya kolaborasi bersama mitra internasional seperti Posco International dan GS Caltex membuka peluang transfer teknologi mutakhir bagi para insinyur dan tenaga kerja lokal.
Penyerapan tenaga kerja terampil di pabrik tersebut dinilai berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perputaran ekonomi di sekitar wilayah operasional.
Fasilitas industri baru PT AGPA Refinery Complex (ARC) tersebut memiliki kapasitas produksi terpasang yang sangat masif mencapai 500 ribu ton per tahun untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik maupun ekspor.
Volume produksi yang besar tersebut menempatkan pabrik itu sebagai salah satu fasilitas pengolahan turunan kelapa sawit terbesar dan paling strategis di kawasan timur Indonesia.
Hilirisasi produk kelapa sawit menjadi kunci strategis bagi Indonesia untuk mendongkrak pendapatan negara secara berkelanjutan di tengah ketatnya persaingan pasar global.

Penerapan teknologi canggih dalam proses pemurnian di pabrik ini memastikan efisiensi energi yang maksimal sehingga biaya operasional industri dapat ditekan serendah mungkin.
Seperti diketahui, saat ini Kalimantan Timur telah memiliki 109 pabrik kelapa sawit (PKS) dengan kapasitas terpasangnya rata-rata sebesar 5.685 ton dan kapasitas terpakai rata-rata sebesar 5.085 ton.




Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *